Perajin di Kota Jayapura siap sambut PON 2020

Ketua Dekranasda Kota Jayapura bersama Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura saat meninjau hasil kerajinan tempurung kelapa - Jubi/Ramah
Ketua Dekranasda Kota Jayapura bersama Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura saat meninjau hasil kerajinan tempurung kelapa. – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Lima hari mengikuti pelatihan aneka kerajinan tempurung kelapa di Balai Diklat Sosial Provinsi Papua, Dominggus Retto, dengan nada tegas mengatakan siap menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

Read More

Menurut Retto, PON menjadi berkah bagi warga Papua khususnya di Kota Jayapura, sebab ada ribuan masyarakat yang akan datang untuk bertanding maupun menyaksikan event empat tahunan ini.

“Hasil kerajinan tangan yang kami buat pasti laku terjual. Kami berusaha memberikan yang terbaik sehingga memuaskan pembeli,” kata Retto, usai penuutupan kegiatan pelatihan aneka kerajinan tempurung kelapa program pengembangan IKM 2019, Jumat (8/11/19).

Pria asal Skouw Sae, Distrik Muara Tami, menuturkan kalau bukan masyarakat lokal yang menyediakan cendera mata yang bisa dibeli wisatawan, siapa lagi. Sebab PON menjadi peluang menambah pemasukan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Retto sebenarnya seorang perajin daur ulang sampah, ia tertarik mencoba tantangan baru dengan memanfaatkan tempurung kelapa sebagai sumber ekonomi, lantaran bahan-bahannya mudah didapat dan tidak susah untuk membuatnya.

Apalagi ditambah selama lima hari mengikuti pelatihan, membuat ia semakin bersemangat untuk menghasilkan sebuah karya baru sehingga menambah pilihan bagi konsumen akan suvenir yang murah tapi berkualitas bagus.

“Satu hari saya bisa buat lima. Saya bersyukur ikut pelatihan ini (kerajinan tempurung kelapa). Semoga dengan ilmu yang sudah saya pelajari ini dapat saya tularkan juga kepada anak-anak Papua, sehingga bisa bersaing dalam menciptakan inovasi yang kreatif,” tutur Retto.

Ketua Dekranasda Kota Jayapura, Kristina Mano, berharap agar perajin di Kota Jayapura membuat suvenir bukan karena PON saja tapi ke depannya terus dikembangkan dengan karya-karya yang inovatif, sehingga roda perekonomian terus jalan.

“Dari waktu ke waktu terus meningkatkan kreativitas. Jangan pernah bosan berkreasi. Jalin komunikasi dengan orang lain. Tukar pikiran ilmu pengetahuan sehingga wawasan semakin luas,” kata Mano. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply