Penularan Covid-19 di daerah ini mencapai 426 orang dalam sepekan

Pandemi Covid-19 di Papua
Ilustrasi, pandemi Covid-19 di Papua – Jubi/Leon

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sukabumi,  Jubi – Terjadi peningkatan hingga 426 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Temuan kasus yang melonjak itu tejadi dalam kurun waktu satu pekan yaitu 7-14 Februari 2022.

Read More

“Lonjakan kasus Covid-19 tertinggi terjadi pada Sabtu (12/2) di mana pada hari itu warga yang terkonfirmasi virus ini bertambah hingga 106 orang,” kata Humas Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia, dikutip Antara, Senin, (14/2/2022) kemarin.

Baca juga : Bupati Jayapura imbau warga positif Covid-19 tidak panik
Belasan staf Kemenkumham Bali positif Covid-19, klaster sekolah di Solo Jateng meluas
Ngawur warga ini mengaku sedang beriwsata meski positif Covid-19

Penambahan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir ini pada Senin (7/2) bertambah 29 kasus, Selasa (8/2) sebanyak 37 kasus, Rabu (9/2) 23 kasus, Kamis (10/2) 45 kasus, Jumat (11/2) 53 kasus, Sabtu (12/2) 106 kasus, Minggu, (13/2) 58 kasus dan Senin (14/2) bertambah 75 kasus.

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi juga menyebut ada 100 pasien yang sembuh dengan rincian jumlah pasien sembuh per harinya dalam sepekan.

Menurut Eneng, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kasus Covid-19 di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali itu melonjak berdasarkan riwayat perjalanan, pemeriksaan antigen maupun PCR secara mandiri yang juga bertambah untuk berbagai syarat kepentingan baik dinas, perjalanan dan lainnya.

Sedangkan beberapa pasien Covid-19 tertular virus ini karena kontak erat dengan pasien sebelumnya dan ada juga pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan dan baru mengetahui setelah melaksanakan pemeriksaan antigen maupun PCR.

“Alhamdulillah hingga kini belum ada laporan kasus kematian dan kami berharap serta berupaya agar kasus Covid-19 bisa ditekan dengan cara memutus mata rantai penyebarannya yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Eneng menjelaskan.

Eneng mengimbau masyarakat agar tidak menyepelekan keberadaan Covid-19 serta jangan merasa sudah menjalani vaksin lengkap sehingga tidak mempedulikan Covid-19, karena masih tetap bisa tertular. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply