Penjarahan wisma Persebaya, sejumlah aset raib

Papua,
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Surabaya, Jubi – Wisma Persebaya di Jalan Karang Gayam, Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur, diduga dijarah. Sejumlah aset seperti AC dan kusen jendela berbahan aluminium raib. “Memang ada AC, tralis juga [kusen jendela aluminium] hilang,” kata Kanit Reskrim Polsek Tambaksari Iptu Didik Ariawan, Kamis (26/8/2021) kemarin.

Read More

Meski Didik mengaku belum mengetahui jumlah pasti aset yang hilang tersebut. Aparat kepolisian masih mendata dan mengecek ke lokasi. Diduga pelaku penjarahan sengaja memanfaatkan situasi sepi wisma yang telah lama kosong tersebut. “Itu dimanfaatkan untuk mencuri sejumlah barang-barang di dalam gedung,” kata Didik menambahkan.

Wisma Persebaya telah lama kosong sejak terjadi sengketa antara Persebaya Surabaya dan Pemkot Surabaya di Pengadilan Negeri dan berlanjut ke proses banding di Pengadilan Tinggi.

Baca juga : Ruben Sanadi, dari kapten Persebaya jadi “el capitano” Bhayangkara FC 

Enembe: Penjarahan ternyata sudah direncanakan

Benda cagar budaya Indonesia dikembalikan oleh Amerika

Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya sendiri pernah menyegel Wisma Persebaya pada Mei 2019 silam. Selama sengketa berlangsung, wisma ini kemudian tak berpenghuni.

Kondisi area depan wisma tampak tak terawat. Rumput-rumput di halaman tinggi menjulang tinggi. Jauh dari kata terurus. Di sisi dalam, pada lantai dasar, pecahan kaca, beberapa kayu dan kertas arsip tampak berserakan di lantai dasar. Sedangkan sarang laba-laba bertebaran di dinding dan langit-langit ruangan.

Meski demikian sejumlah lemari kaca dan isinya yang berupa puluhan trofi kemenangan Persebaya Surabaya masih utuh, namun kondisinya berselimut debu.

Terlihat pula jersey nomor 19 milik mendiang pemain Persebaya, Eri Irianto, tetap terpajang di salah satu sisi lemari. Ada pula foto squad dan official Bajul Ijo terpampang di sudut sebuah ruangan.

Wisma Persebaya merupakan tempat bersejarah. Tempat ini sudah seperti kawah candradimuka bagi para pemain muda Persebaya. Di wisma itu pemain-pemain legenda seperti Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Mat Halil, Rendi Irawan, Anang Maruf, Yusuf Ekodono hingga Almarhum Eri Irianto muncul dan dibina.

Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji menyatakan akan mengambil langkah hukum terkait penjarahan di Wisma Persebaya itu. “Jelas nanti kita lakukan [langkah hukum],” ujar Armuji.

Armuji baru mengetahui peristiwa ini saat mendapatkan laporan dari warga sekitar melalui telepon. Ia memastikan dirinya tak akan tinggal diam membiarkan tempat bersejarah ini porak poranda dijarah.

“Kami sangat terkejut. Tadi begitu ditelepon warga, bahwa lapangan Karanggayam yang legendaris dan bersejarah bagi sepak bola di Surabaya sudah porak poranda,”kata Armuji menegaskan.

Ia sempat mengecek langsung kondisi Wisma Persebaya dan mengakui ada sejumlah aset yang hilang, seperti kusen yang terbuat dari aluminium dan sejumlah unit AC.

Ada pula beberapa foto yang raib. Padahal potret itu memiliki nilai sejarah yang penting bagi Persebaya Surabaya dan juga pendukungnya, Bonek Mania. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply