Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Berbagai komunitas pemuda dan seniman di Sorong Raya, Papua Barat menggalang bantuan untuk pengungsi tiga kabupaten di Papua, yakni Nduga, Mimika dan Intan Jaya.
Sekretaris panitia penggalangan bantuan, Steven Saroi mengatakan aksi itu sebagai bentuk kepedulian pemuda dan seniman se-Sorong Raya, terhadap pengungsi korban konflik bersenjata di tiga daerah tersebut.
“Kami sudah melakukan penggalangan dana (bantuan) selama dua hari terakhir. Diakomodir oleh teman teman pemuda di KNPI. Nanti lagi ada rencana penggalangan,” kata Steven Saroi kepada Jubi melalui panggilan telepon, Senin (19/4/2021).
Aksi galangan bantuan itu dilatarbelakangi kepedulian para pemuda dan seniman Sorong Raya, terhadap kondisi warga Nduga, Intan Jaya dan Mimika. Steven Saroi menegaskan, aksi itu merupakan inisiatif pemuda dan seniman di sana. Tak ada paksaan dari siapapun, selain itu tidak ada campur tangan dari pemerintah dan pihak lain.
“Murni aspirasi atau keinginan para pemuda di Sorong Raya. Ini masalah kemanusiaan. Sedangkan pemerintah tidak memberikan akses informasi yang baik. Sehingga kami pemuda Sorong Raya, terdorong menggalang dana atau bantuan,” ujarnya.
Menurutnya, pascagempa di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), berbagai pihak di Sorong Raya, fokus mengupayakan bantuan untuk warga dua provinsi itu. Baik oleh komunitas anak asli Papua, maupun Nusantara di Sorong Raya, juga pemerintah.
Kata Saroi, pihaknya juga melakukan penggalangan bantuan untuk korban bencana alam di NTT dan NTB. Akan tetapi, para pemuda dan seniman Sorong Raya kemudian terdorong melakukan aksi serupa untuk pengungsi Nduga, Intan Jaya dan Mimika.
Komponen pemuda dan seniman Sorong Raya berpikir, selama ini para pihak selalu menggalang bantuan untuk korban di luar Papua dan Papua Barat. Sedangkan di Papua sendiri ada pihak yang butuh bantuan.
Misalnya pengungsi Nduga, Mimika dan Intan Jaya, juga butuh bantuan dan perhatian. Kondisi mereka juga memprihatinkan.
“Kami terus berupaya mengupdate informasi dan ke posko mana kami distribusikan hasil penggalangan bantuan itu, agar tepat sasaran,” ucapnya.
Aksi penggalangan bantuan untuk pengungsi Nduga juga sering dilakukan para pemuda dan mahasiswa di Papua. Misalnya mahasiswa Kabupaten Lanny Jaya yang menyerahkan donasi dan bantuan untuk pengungsi dari Kabupaten Nduga di Kuyawage, Lanny Jaya, Kamis (25/3/2021).
Koordinator penggalangan donasi dan bantuan bagi pengungsi di Lanny Jaya, Melkyanus Wenda kepada Jubi ketika itu, bantuan yang diserahkan itu dikumpulkan pada 22–24 Maret 2021.
Dari aksi yang dilakukan selama tiga hari, mahasiswa bersama masyarakat Lanny Jaya telah mengumpulkan 21 kardus mi instan, dua sak beras, sekarton minyak goreng, satu karton kopi instan, satu karton sandal, 18 karung pakaian layak pakai, dan uang senilai Rp16 juta.
“Barang yang terkumpul kami langsung antar kepada pengungsi Nduga di Kuyawage pada Kamis, ” kata Melkyanus Wenda ketika itu. (*)
Editor: Edho Sinaga