Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemeritah Provinsi Papua berharap program-program kemitraan untuk pembangunan seperti Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan atau KOMPAK bisa terus berlanjut pada masa yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Papua, Ridwan Rumasukun dalam webinar Forum Inspirasi Tanah Papua, Rabu (9/3/2022).
Berbicara mewakili Gubernur Papua, Rumasukun menyatakan Pemerintah Provinsi Papua sangat mendukung kegiatan pertukaran pengetahuan melalui forum inspirasi tanah Papua. Sebab, pihaknya menyadari bahwa pengetahuan menjadi salah satu faktor pendukung yang memungkinkan pemerintah menemukan dan melaksanakan inovasi pembangunan.
“Informasi tentang praktik baik pelayanan dasar lewat program KOMPAK sudah teruji dan terbukti dapat dilaksanakan di Papua. [Hal itu] tentu akan menjadi informasi penting bagi kami dalam merencanakan program pembangunan,” ujarnya.
Baca juga: Program KOMPAK resmi berakhir pada Juni 2022
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Papua sudah melaksanakan program “Bangga Papua”. Program itu merupakan program perlindungan sosial bagi anak-anak asli Papua.”Inovasi lainnya yang dilakukan bersama pemerintah kabupaten adalah Distrik Membangun. Itu juga sangat konstektual, dan saat ini sedang dibutuhkan oleh Pemerintah Papua. Intinya, masyarakat di Papua tidak bisa menunggu puluhan tahun untuk menjadi sejahtera,” tegasnya.
Direktur Implementasi KOMPAK, Theodore Weohau mengatakan pembangunan di Papua memiliki problematika yang kompleks, namun berbagai perubahan terus terjadi. Ketika program KOMPAK akan dimulai pada 2016, tim KOMPAK bersama perwakilan Pemerintah Australia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Keuangan bersama-sama pemeritah Provinsi Papua dan Papua Barat memetakan apa yang bisa dikerjakan dalam konteks Otonomi Khusus.
Baca juga: 30 jurnalis Tanah Papua dilatih untuk membaca data
“Mimpi itu coba dikejar dan diwujudkan oleh KOMPAK melalui berbagai kegiatan. Setelah 6 tahun, praktik baik terlihat dan terbukti nyata, terlihat dengan adanya layanan baik, cepat dan berkualitas di lokasi uji coba,” kata Theodore.
KOMPAK juga telah mendukung serta memfasilitasi kerja bersama pemeritah pusat dan provinsi untuk melakukan kajian dan kerja-kerja analisis guna memperkuat pelaksanaan Otonomi khusus. “Kami harap pusat pengetahuan mampu berperan sebagai platform pengetahuan yang mengumpulkan, menyimmpan dan membagi pengalaman dan praktik baik yang sudah ada,” harapnya.
Ia yakin semua jerih payah yang sudah dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat asli Papua tidak akan sia-sia jika dilakukan sungguh-sunguh. “Semua terbukti apa yang menjadi mimpi bisa terwujud lewat program dan kegiaatan nyata,” tutupnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G