Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Robert L.N Awi, mengatakan belum ada rencana penutupan Pasar Youtefa, Distrik Abepura, meski wilayah tersebut sudah masuk zona merah.
“Penutupan Pasar Youtefa masih sementara kami kaji, karena Pasar Hamadi sendiri sampai hari ini masih belum pulih 100 persen aktivitas di dalamnya,” ujar Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (1/6/2020).
Menurut Awi, kebijakan penutupan pasar tradisional yang dihuni sebanyak 3.700 orang harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menganggu perekonomian warga.
“Sampai saat ini masih diberlakukan pembatasan jam operasional yaitu dari pukul 6 sampai 2 siang. Pedagang beraktivitas seperti biasa dan pembeli juga memenuhi kebutuhan secara normal dan wajar,” ujar Awi.
Dijelaskan Awi, bila akan dilakukan penutupan pasar Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura pastinya akan melakukan pemberitahuan terlebih dulu, sehingga tidak terkesan mendadak.
“Agar pedagang bisa mempersiapkan diri supaya tidak ada yang merasa dirugikan. Kami gencar melakukan sosialisasi terkait dengan pencegahan penularan virus korona,” ujar Awi.
Awi berharap bila dilakukan penutupan pasar, masyarakat diminta untuk memahami demi kesehatan semua warga di Kota Jayapura. Warga juga diimbau memakai masker dan tidak ke pasar jika dalam kondisi sakit.
“Untuk itu kami minta kerja samanya untuk memutus penyebaran virus korona supaya kita bisa beraktivitas dengan normal lagi,” ujar Awi.
Seorang penjual pinang di Pasar Youtefa, Abi Nembere, mengaku tetap mengikuti kebijakan pemerintah demi kepentingan bersama.
“Yang penting pemerintah jamin, seperti memberikan bantuam sembako karena kalau pasar di utup otomatis kami tidak ada penghasilan. Sedangkan pasar dibuka hanya setengah hari saja sudah banyak yang mengeluh,” ujar Nembere. (*)
Editor: Kristianto Galuwo