Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pemerintah Kabupaten Jayapura menetapkan 14 program prioritas pembangunan pada 2021. Tiga di antaranya ialah pembangunan pertanian, pariwisata, dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah.
“Pengembangan sektor-sektor tersebut didorong untuk meningkatkan perekonomian daerah. Banjir bandang tahun lalu dan pandemi Covid-19 mengakibatkan pendapatan daerah menjadi menurun,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura Jhon Wiklif Tegai, Sentani, Rabu (16/12/2020).
Tegai mengatakan pagu Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jayapura 2021 ditetapkan sebesar Rp1,4 triliun. Nilainya menurun sebanyak Rp200 juta daripada tahun ini.
“Perencanaan (pembangunan) tidak mengalami perubahan. Setiap perangkat daerah ditekan memaksimalkan potensi masing-masing agar mencapai dari target (pendapatan daerah),” jelas Tegai.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jayapura telah berupaya menutupi defisit anggaran daerah sebagai dampak kebijakan nasional dalam penanggulan pandemi Covid-19. Efisiensi dan pengalihan anggaran tersebut berimbas besar terhadap nilai dana transfer daerah.
“Kondisi seperti ini membuat kami harus berusaha lebih keras. Peningkatan pendapatan asli daerah harus benar-benar serius (digenjot untuk mengatasi defisit anggaran),” kata Tegai.
Bupati Mathius Awoitauw mengaku ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat membuat mereka lalai dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam lokal. Banyak potensi sumber daya alam berpeluang menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jayapura.
“Kita lupa bahwa terdapat banyak sumber daya alam yang dapat diolah menjadi sumber PAD. (Karena itu,) semua perangkat kerja harus bersinergi dalam melaksanakan program pembangunan pada tahun anggaran mendatang,” kata Awoitauw. (*)
Editor: Aries Munandar