“Harus ada aksi nyata untuk penyelamatan dan pelestarian kawasan cagar alam siklop, agar kita semua bisa terhindar dari bencana seperti yang pernah terjadi sebilan bulan lalu,”
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani,Jubi – Direktur WWF Program Papua, Benja Viktor, minta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura kembali memperhatikan cagar alam Siklop. Viktor menyatakan perhatian terhadap salah cagar alam di daerah itu terkait komitmen pemerintah daerah bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perguruan Tinggi, Swasta, Dunia Perbankan, Tokoh Masyarakat, Agama dan Adat serta Gereja yang berkomitmen menjaga kawasan Siklop.
“Komitmen bersama itu dilakukan di ruang VIP Bandara Sentani dan disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo,” kata Viktor, di Kantor Bupati, Gunung Merah Sentani. Rabu (15/1/2020).
Baca juga : DLH terus pantau cagar alam Siklop dan Danau Sentani
Perda Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Siklop harus dikaji ulang
BBKSDA: 1.000 hektare cagar alam Siklop rusak
Menurut Viktor, salah satu poin dalam pernyataan sikap tersebut menyatakan perlindungan serta pengawasan danmelakukan reboisasi di kawasan cagar alam Siklop. Namun hingga sembilan bulan setelah komitmen tersebut di buat, kondisi cagar alam masih dirambah kembali oleh masyarakat untuk membangun kembali kebun dan penebangan pohon.
“Kita harus konsisten terhadap komitmen yang sudah dibuat berdasarkan tata ruang pembangunan yang telah disepakati,” ujar Viktor menambahkan.
Menurut dia harus ada keberanian dari Pemerintah Daerah terhadap kebijakan yang dibuat. Salah satunya menegakan hukum sebagai langkah melindungi tempat-tempat yang tidak semestinya dirambah oleh manusia.
“Tentunya didahulakan sosilisasi dan pemberitahuan secara rutin, di sini masyarakat juga diminta untuk paham dan tanggap terhadap kondisi kawasan cagar alam siklop,” kata Viktor menjelaskan.
Viktor menyayangkan kepedulian terhadap kawasan Siklop hanya terjadi momentum saja, misalnya saat banjir bandang Maret lalu, semua orang menunjukan rasa kepedulian. Namun ketika situasinya reda kondisi yang memprihatinkan itu masih saja terlihat di kawasan cagar alam Siklop.
“Harus ada aksi nyata untuk penyelamatan dan pelestarian kawasan cagar alam siklop, agar kita semua bisa terhindar dari bencana seperti yang pernah terjadi sebilan bulan lalu,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Kris Kores Tokoro, mengaku akan mengambil langkah tegas melalui jalur hukum untuk menindak oknum-oknum yang masih saja merambah kawasan cagar alam siklop.
“Sosilisasi, pemberitahuan, baik dengan brosur, panflet, hingga baliho yang besar sudah kami sampaikan,” kata Tokoro.
Menurut dia, di Sentani telah bersepakat terhadap perlindungan kawasan cagar alam Siklop. “Tidak hanya pemerintah saja, tetapi juga seluruh tokoh adat dan masyarakat,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol