Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kabul, Jubi – Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhundzada, muncul di depan publik di kota selatan di Afghanistan, Kandahar, usai diisukan meninggal. Kemunculannya itu sekaligus menyangkal rumor yang tersebar luas bahwa dia sudah meninggal.
Akhundzada selama ini tak terlihat di depan umum bahkan setelah Taliban mengambil alih negara tersebut pada Agustus, sehingga menimbulkan spekulasi.
Baca juga : Pertempuran pasukan Taliban – ISIS tewaskan tiga milisi
Kehabisan uang,Taliban desak cairkan aset Afghanistan di AS dan Eropa
Taliban cari dukungan dunia, kali ini kepada AS dan Uni Eropa
Dia dikenal sebagai pemimpin umat beriman dan mendapat julukan Amirul Mukminin. Seorang pemimpin senior Taliban yang hadir bersama Akhundzada selama berada di depan publik mengatakan kepada Reuters pemimpin tertinggi itu pada Sabtu (30/10/2021) mengunjungi Jamiah Darul Ulum Hakim, sebuah sekolah agama di Kandahar.
Akhundzada yang misterius mempertahankan peran yang telah dipegangnya sejak 2016 sebagai pemimpin tertinggi, otoritas tertinggi atas urusan politik, agama, dan militer kelompok.
Meski beberapa pejabat mengatakan Akhundzada sebenarnya juga sudah pernah hadir di depan umum– tanpa dipublikasikan, kemunculannya pada Sabtu merupakan yang pertama kalinya secara terangan-terangan.
Akhundzada sebelumnya lebih bersikap tidak ingin menarik perhatian publik. Satu-satunya foto Akhundzada yang dapat diverifikasi Reuters adalah gambar tak bertanggal yang diunggah di akun Twitter milik Taliban pada Mei 2016.
Keberadaannya yang samar-samar itu telah menyebabkan spekulasi terus-menerus tentang di mana dia berada dan bagaimana kondisi kesehatannya.
Sebelumnya, Taliban tidak mengonfirmasi kematian pendiri mereka, dan pemimpin tertinggi yang pertama, Mullah Omar, selama bertahun-tahun. (*)
Editor : Edi Faisol