Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pemerintah Distrik Sentani menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrembang tingkat distrik di Sentani, Rabu (17/3/2021). Selain dihadiri tujuh kepala kampung dan dua lurah di Distrik Sentani, Musrenbang itu juga dihadiri perwakilan masyarakat dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Jayapura.
Kepala Distrik Sentani, Eroll Yohanes Daisiu dalam Musrenbang itu menyatakan potensi setiap kampung dan kelurahan harus dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya. Sebab, Distrik Sentani merupakan distrik yang strategis, dan merupakan ibu kota Kabupaten Jayapura.
“Ada banyak hal yang harus dibenahi [dalam pengelolaan] potensi sumber daya kita, seperti potensi perikanan air tawar, pertanian, perkebunan, pelayanan, jasa restoran dan hotel. [Semua] harus dikelola dengan baik,” ujar Daisiu.
Baca juga:Distrik Sentani akan tertibkan PKL di jalan protokol
Daisiu juga mengakui, perkembangan Sentani sebagai pintu masuk orang yang melakukan perjalanan ke Papua membawa banyak dampak negatif yang harus diantisipasi dengan kerja sama semua pihak. Ia mencontohkan masalah penataan wilayah dan kota di Sentani, di mana usaha pedagang kaki lima yang menjamur tanpa tertata.
Ia juga mengakui ada sejumlah usulan kepala kampung dalam Musrenbang periode sebelumnya yang belum dilaksanakan. “Pelaksanaan usulan program dan kegiatan pada tahun lalu sudah mencapai 50 persen. Yang belum dikerjakan akan diusul kembali pada tahun ini, baik itu [usulan fasilitas] fisik dan sarana prasarana,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, David Zakaria yang turut hadir dalam Musrenbang itu menyatakan pihaknya akan mengembangkan program ekonomi hijau di Distrik Sentani. Program itu merupakan usulan masyarakat pada Musrenbang di tingkat kampung, dan sesuai dengan zona yang ditetapkan.
Baca juga: Kepala kampung minta pemerintah serius tangani korban Banjir Bandang Sentani
“Kami akan perkuat [kemampuan produksi bahan] kebutuhan dasar. Seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan beberapa komoditi seperti jagung dan kacang tanah,” katanya.
David juga menjelaskan bahwa kelompok tani dari beberapa kampung di Distrik Sentani aktif melakukan kegiatan pertanian yang dijadwalkan. Ia mencontohkan kelompok tani di Kampung Sereh, Yoboi, Yobeh, dan Yahim.
“Dari usulan kelompok tani sejak tahun lalu, belum ada usulan untuk [membentuk] kelompok wanita tani. Tahun ini kami mendorong kelompok wanita tani terbentuk di setiap kampung,” pungkasnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G