Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pencanangan Kabupaten Jayapura Go Adipura 2019, perlahan-lahan terwujud dengan adanya upaya dan dukungan masyarakat. Hal itu terbukti dengan rutinnya pembersihan lingkungan yang dilakukan masyarakat setiap Jumat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Jayapura, Kris Kores Tokoro, mengaku sebagian wilayah di Kota Sentani, sejauh ini terlihat bersih dari tumpukan sampah.
Dikatakan Tokoro, sejak dicanangkannya Kabupaten Jayapura Go Adipura, masyarakat semakin sadar menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga saat ini, pihaknya mulai fokus untuk mengurusi sampah di dalam lingkungan perumahan atau permukiman.
“Semua tempat sampah sementara di kota ini, sudah kami pindahkan ke kawasan eks Pasar Lama. Masyarakat bisa membuang sampah sementara di sana. Nanti ada petugas yang mengangkut dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir,” kata Tokoro, di Sentani, Rabu (20/2/2019).
Kadis DLH juga menjelaskan, seterusnya program tersebut akan dikawal, tidak hanya sebatas demi meraih Adipura saja. Nantinya, kata dia, akan diterapkan sanksi berat bagi yang membuang sampah di sembarang tempat.
“Ke depannya, akan ada retribusi sampah yang diberlakukan di masing-masing kepala keluarga di setiap rumah, agar ada pendapatan bagi daerah pun untuk sistem pengolahan sampah yang selama ini diterapkan,” katanya.
Secara teknis, lanjutnya, retribusi ini dibayarkan setiap hari pada waktu pelayanan petugas kebersihan.
“Masyarakat sebenarnya mulai sadar akan tugas mereka masing-masing. Bahwa sampah tidak bisa dibuang begitu saja di sembarang tempat. Kesadaran seperti ini yang diharapkan tetap terjaga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Distrik Sentani, Budi Yoku, mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah jika tidak didukung masyarakat, akan sulit mencapai keberhasilan.
Lanjutnya, dari sisi tenaga, waktu, serta anggaran memang terbatas, oleh sebab itu dukungan masyarakat menjadi hal utama.
“Inisiatif dan kesadaran masyarakat, walaupun kecil nilainya, tetapi kalau terus dilaksanakan maka berdampak positif,” katanya.
Salah seorang pemerhati lingkungan, Mashall Suebu, mengatakan perubahan besar terjadi sejak dicanangkannya Go Adipura 2019. Sebagian besar wajah Kota Sentani tampak bersih.
Upaya lain yang sedang dilakukan, kata Suebu, Pemerintah Distrik ikut menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal itu, kata dia, akan berdampak positif pada penataan Kota Sentani.
“Kota Sentani menjadi pintu masuk setiap orang yang datang ke Provinsi Papua. Karena bandara terbesar ada di kota ini. Maka sudah saatnya untuk menertibkan dan menata kembali kota ini, ke arah yang lebih baik,” ucapnya.
Tambahnya, kerja keras adalah upaya yang harus dilakukan semua pihak, untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat dan pemerintah daerah dalam meraih Adipura 2019.
“Dengan waktu yang sangat singkat, harus dilakukan kerja sama dan kerja keras, untuk memenuhi apa saja yang menjadi penilaian dalam meraih Adipura. Taman Kota, Hutan Kota, dan pengolahan sampah yang bagus harus terwujud,” harapnya.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari 2019, di Kabupaten Jayapura, Kapolres Jayapura AKBP Viktor Mackbon mengatakan, momen tersebut bisa mendorong semangat pemerintah dan masyarakat untuk meraih Adipura 2019.
“Untuk itu, masyarakat harus mendukung setiap arah kebijakan pemerintah,” katanya.
“Kegiatan pembersihan lingkungan harus dilakukan setiap minggu atau bulan. Dengan niat dan kesadaran masyarakat, agar lingkungan menjadi bersih,” tambahnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo