Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Memasuki bulan Desember stok daging babi di pasar Pharaa Sentani, kabupaten Jayapura masih normal. Pembeli tidak terlihat ramai seperti di tahun-tahun sebelumnya, sedangkan harga jual daging babi di pasar Pharaa tidak ada perubahan .
“Masih tetap dengan terpotong Rp110 ribu hingga Rp120 ribu. Sudah masuk Desember tapi pembeli Sepi sekali tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Emelia, seoarang pedagang dading babi di pasar Pharaa, Sentani, Senin (9/12/2019).
Baca juga : Permintaan daging babi meningkat, Kota Jayapura perlu miliki RPB
Harga daging babi relatif normal di Kota Jayapura
Papua bisa jadi produsen daging babi untuk kebutuhan global
Emelia menyatakan selain tidak ada perubahan harga jual daging babi, pembeli tidak ramai karena faktor ekonomi dan mungkin pengaruh banjir bandang Sentani yang kemarin menimpa.
Ia menjelaskan dalam sehari mendatangkan daging babi sebanyak 50 hingga 60 kilogram untuk dijual di pasar.
“Dalam satu hari berjualan itu paling tersisa 5 hingga -10 kilogram daging,” kata Emelia menambahkan.
Saat memasuki bulan Desember ini ada penambahan stok daging babi yang ia datangkan, namun dengan kondisi pembeli yang sepi ini ia belum bisa memastikan berapa banyak daging yang akan datang kan.
“Daging babi yang saya jual ini ada yang dari kandang sendiri dan ada juga yang saya beli, jadi untuk berapa banyak saya belum bisa pastikan,” katanya.
Rata-rata dalam sehari ia berjualan daging babi menghasilkan uang Rp2 juta hingga Rp4 juta.
Penjual daging babi lainnya, Yuliana Leka, mengatakan harga daging babi di pasar Pharaa masih di kisaran Rp110 Ribu dan Rp120 ribu .
“Saya dalam satu hari kalau bawa untuk berjualan paling banyak itu 60 kilogram dan yang tersisa ya paling 10 kilogram,” kata Yuliana.
Meski sudah masuk pekan kedua Desember ini namun diakui pembeli belum begitu terlihat ramai. Sedangkan harga daging babi belum naik, kecuali jika ada kesepakatan para pedagang. “Kalau tidak ya tidak bisa, harga tetap di kisaran Rp110 ribu hingga Rp120 ribu, sedangkan stok Desember ini banyak tapi pembelian sedikit,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol