Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pada 2019 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi saha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Jayapura mengajukan proposal ke Kementerian Perindustrian untuk membangun Balai Latihan Kerja Industri (BLKI).
“Kami sudah masukkan proposal dan 2020 ini kami masih tunggu tindak lanjut dari proposalnya. Rencananya pembangunannya tahun ini. Kami hanya ajukan permintaan, sedangkan anggaran dan model BLKI dari kementerian,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L. N. Awi di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (21/1/2020).
Dikatakan Awi, BLKI adalah janji dari Kementerian Perindustrian untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura sebagai tempat yang dapat menampung hasil kerajinan dari kelompok Industri Kecil Menengah (IKM).
“Adanya BLKI ini untuk melatih kelompok usaha yang diberikan kemampuan tambahan seperti membuat tifa, gantungan kunci maupun aksesoris lainnya. Kelompok IKM kami ada 400 kelompok berdasarkan data 2019,” jelas Awi.
Selain itu, BLKI dinilai sangat penting terutama kemampuan tambahan pelaku IKM sehingga saat masuk ke dunia kerja sudah terbiasa dengan manajemen kerja, kinerja, dan atmosfer kerja sehingga betul-betul berguna buat pelaku industri terutama IKM.
Rencana pembangunan BLKI atau galeri industri ini direncanakan akan dibangun di dua lokasi, yaitu Pasar Entrop dan di kawasan Ampera karena untuk meningkatkan pengunjung dan pelaku industri.
“BLKI dilengkapi peralatan kerja, praktek, dan instruktur. Kami masih melakukan pendataan semua kelompok IKM. Kalau bangunan sudah ada maka kami siapkan tenaga pengajarnya,” jelas Awi.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Jayapura, Kristhina Mano berharap ada galeri yang akan menampilkan hasil kerajinan tangan berupa suvenir para pengrajin, sehingga warga dengan mudah mendapatkan barang yang diinginkan.
“Di Kota Jayapura ini belum ada. Kami mengusulkan kepada Bapak Wali Kota Jayapura (Benhur Tomi Mano) supaya bisa dibikinkan tempat untuk menjadi bengkel (mengolah sekaligus menjual) hasil kerajinan tangan yang diproduksi,” ujar Kristhina Mano.
Kristina Mano berpesan agar pengrajin yang mengolah hasil kerajinan tangan di Kota Jayapura menghasilkan produk berkualitas baik dengan harga terjangkau agar laku saat dijual. (*)
Editor: Kristianto Galuwo