Pelayan Gereja juga diharapkan sosialisasikan bahaya HIV/AIDS

Pemuda-pemudi jemaat se-Klasis GKi Sarmi Barat ketika melakukan registrasi peserta pelatihan di ruang pelatihan. – Jubi/Agus Pabika
Pemuda-pemudi jemaat se-Klasis GKI Sarmi Barat ketika melakukan registrasi peserta pelatihan di ruang pelatihan. – Jubi/Agus Pabika.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, dr. Yanto Lipo, mengatakan untuk menyampaikan informasi kesehatan pencegahan penyakit HIV/AIDS, penyakit menular seksual, kekerasan bebasis gender dan kesehatan reproduksi bisa dilakukan oleh Hamba Tuhan kepada warga jemaat, di mimbar saat Khotbah di Gereja.

Read More

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Departemen Diakonia Sinode GKI di Tanah Papua bersama Gereja Protestan (Protestantse Kerk atau PKN) Belanda yang telah membantu pemerintah menyampaikan informasi kesehatan kepada warga jemaat yang adalah masyarakat Kabupaten Sarmi,” katanya, Senin (3/2/2020).

Ia menjelaskan, jumlah pengidap HIV tahun 2018 sebanyak lima orang dan 2019 sebanyak 20 orang.

“Walaupun begitu, HIV itu ibarat fenomena gunung es, di atas kecil, di bawah besar, sehingga penyampaian informasi tentang HIV ini penting karena kemungkinan masih banyak yang belum terdata dan berobat sehingga yang nampak sedikit,” tuturnya.

Sementara itu, dr. Gbombo Bachongo Raymond, Konsultan dari Departemen Diakonia Sinode GKI di Tanah Papua mengakui sangat terkesan karena pemuda dan para pelayan se-Klasis Sarmi Barat mengikuti kegiatan ini secara aktif dan mendengar serta mempertanyakan hal-hal yang bisa mereka lakukan.

“Dalam hal ini kami berterima kasih kepada GKI dan PKN Belanda yang mendukung terselenggaranya pelatihan ini, tetapi juga KPA Provinsi Papua yang telah mendukung dengan material berupa buku-buku serta poster HIV dan AIDS,” kata dr. Raymond.

Hal ini kata dia, merupakan suatu kemajuan dalam melihat dan menangani penyakit HIV dan AIDS di Klasis Sarmi Barat.

Di sisi lain, Pdt. Demas Cawen, salah satu peserta yang adalah pelayan di Klasis Sarmi Barat, menyatakan pelatihan seperti ini sangat penting.

“Kadang kita pikir pendeta tahu informasi banyak, tetapi sebenarnya di atas lagi banyak informasi yang harus kita dapat untuk sampaikan kepada umat. Seperti di atas langit ada langit lagi,” katanya. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply