Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Jayapura, Papua melatih putra-putri asli Papua agar bisa mengemudi (kemampuan dalam mengendalikan dan mengoperasikan suatu kendaraan berupa mobil).
“Peserta berjumlah 20 orang yang direkrut dari lima distrik dan telah memenuhi persyaratan salah satunya mempunyai KTP elektronik Kota Jayapura,” ujar Kadisnaker Kota Jayapura, Djoni Naa, di Hotel Mercure Jayapura, Selasa (29/3/2022).
Dikatakan Naa, peserta akan mengikuti rangkaian pelatihan selama 20 hari, mulai dari mengenali fitur mobil, mengenali pedalnya, mulai menghidupkan mobil, menjalankan mobil dengan hati-hati, cara memindahkan kopling ke gigi lebih tinggi, memegang setir dengan tepat, jaga jarak aman dengan kendaraan lain, tetap tenang saat berkendara.
“Membantu menghindari masalah lalu lintas bila sudah mahir mengemudikan mobil. Tempat pelatihan di Pantai Base-G. Kami bekerja sama dengan LPK Mega sebagai instruktur mengemudi. Kami berikan sertifikat, SIM [surat izin mengemudi], dan biaya konsumsi secara gratis,” ujar Naa.
Dikatakan Naa, pelatihan mengemudi tersebut merupakan kesempatan guna meningkatkan keterampilan bagi angkatan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, menyediakan lapangan kerja, dan mempersiapkan tenaga kerja yang kompoten di bidang kejuruan yang dilatih.
“Saya berharap pelatihan ini memberikan manfaat jangka panjang sehingga bisa berdaya saing dalam dunia kerja khususnya dapat meningkatkan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peserta pelatihan rata-rata usia 20 tahun ke atas,” ujar Naa.
Baca juga: Pencari kerja di Kota Jayapura mencapai 10.566 orang pada 2022
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru berharap agar pelatihan mengemudi tersebut diikuti dengan sebaik-baiknya agar bisa membawa kendaraan (mobil) dengan baik, benar, disiplin, dan bertanggung jawab untuk keselamatan dirinya dan penumpang yang dibawanya.
“Menjadi pengemudi yang profesional. Pelatihan mengemudi ini sesuai dengan visi misi Pemkot Jayapura, yaitu kearifan lokal atau mensejahterakan masyarakat lokal asli Papua. Disnaker melakukan pengawasan agar bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang banyak,” ujar Rustan.
Rustan berharap instansi terkait membangun komunikasi dengan BUMN, BUMD atau instansi pemerintah terutama yang membutuhkan driver atau pengemudi profesional sudah tersedia sehingga menciptakan lapangan kerja.
“Maka itu nomor kontak setiap peserta harus disimpan, apabila suatu waktu ada lowongan kerja dan yang mengikuti pelatihan ini belum memiliki pekerjaan maka bisa dihubungi mereka agar bisa bekerja. Ini menjadi langkah yang sangat baik untuk membantu kesejahteraan masyarakat asli Papua,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandar