Paskah, momentum junjung tinggi keberagaman dalam kebersamaan

Umat Katolik Gereja KR Nabire dalam ibadah perayaan malam paskah tahun 2019 - Jubi/Titus Ruban.
Umat Katolik Gereja KR Nabire dalam ibadah perayaan malam paskah tahun 2019 – Jubi/Titus Ruban.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Perayaan paskah tahun 2019 diharapkan bisa menjadi momentum untuk merekatkan keberagaman dalam kebersamaan. Ini disampaikan Pimpinan Paroki Kristus Raja Nabire, Pastor Selpius Goo saat menyampaikan khotbah dalam perayaan malam paskah, Sabtu (20/04/2019).

Read More

Pastor Selpius Goo. Pr mengatakan, Nabire merupakan daerah yang dikaruniai berbagai suku, agama, ras dan golongan. Namun berbagai keberagaman dan perbedaan itu harus dimaknai sebagai momen untuk merekatkan kebersamaan. Ini sejalan dengan memaknai kebangkitan Kristus dalam melayani satu sama yang lain.

“Membangun kebersamaan dalam perbedaan, tanpa membeda – bedakan, yang dimulai dari dalam Gereja kita,” ujar Pastor Selpius.

Artinya, lanjut Pastor Goo, sebelum keluar membantu dan melayani orang lain, perlu diawali dari dalam gereja, rumah, kemudian lingkungan dan sesama dimanapun berada. Tentunya dengan saling menghargani satu sama lainnya, menghargai perbedaan dan kekurangan.

Pastor Goo juga mengingatkan agar umat selalu meneladani apa yang dilakukan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk bagaimana bersikap dengan lingkungan meski ada banyak perbedaan. Sudah seharusnya umat menjadi cahaya bagi lingkungan sekitarnya seperti yang diamanatkan Yesus.

“Tetapi, sebagai orang percaya, Yesus datang sebagai cahaya terang yang menguris segala kegelapan dengan wafat dan kebangkitannya. Sehingga dengan menyalahkan lilin paskah, menandahkan bahwa kristus adalah terang bagi kita,” tandas pastor Goo.

Dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Gereja KR, Jony Ribo juga menyampaikan ucapan selamat hari raya paskah untuk seluruh umat katolik gereja KR. Ia berharap umat bisa selalu menjaga kebersamaan, toleransi dengan tidak membeda –bedakan suku dan golongan.

“Selamat merayakan paskah. Mari kita merenungkan, meneladani kisah sengsara dan wataf Yesus di kayu salib dengan mengamalkan dalam hidup sehari – hari,” imbuhnya. (*)

Editor       : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply