Papua No.1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire, Dokter Frans Sayori mengatakan, pascamudik lebaran 6-17 Mei lalu, pihaknya belum bisa memastikan adanya peningkatan kasus yang signifikan di Nabire, Papua.
Meski begitu, ia dan tim tengah mengevaluasi apakah ada peningkatan kasus atau tidak dimasa itu secara seksama.
“Libur lebaran dan masa pengetatan ini kita sedang mengevalusi, jadi belum dapat memberikan keterangan apakah ada peningkatan kasus atau tidak,” ujar Sayori di Nabire, Jumat (28/5/2021).
Menurutnya, kondisi Papua dan Nabire selama lebaran bisa dipastikan tak ada pergerakan bebas yang berpengaruh pada meningkatnya kasus.
“Tentu berpengaruh dengan data tapi masih terkendali. Maka lonjakan masih disimpulkan karena yang diantisipasi adalah penumpang masuk melalui kapal laut,” tuturnya.
Karena itulah, antisipasi dilakukan dengan memperketat jalur keluar masuk di pelabuhan laut Samabusa.
Karena ini yang dikhawatirkan akan menjadi peningkatan kasus. namun butuh waktu untuk evaluasi. Artinya jika kapal masuk, tidak serta merta diperoleh hasil.
“Jadi secara epidemiologi butuh waktu untuk kita melakukan pemeriksaan dan observasi,” ungkapnya.
Sementara, Anggota DPDR Nabire Rohedi M Cahya mengapresiasi kinerja tim gugus tugas dalam pelayanannya kepada masyarakat di daerah ini.
Menurutnya, sekalipun tim kesehatan bekerja siang malam, namun tidak ada kesadaran dari masyarakat dalam menerapkan Protokol kesehatan maka akan percuma.
“Intinya adalah semua bekerja, tim gugus dengan tugasnya, masyarakat juga. Yaitu ada prokes agar tidak ada peningkatan kasus,” ujar Rohedi.***
Editor: Edho Sinaga