Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Jayapura, Robert L.N. Awi mengatakan Pasar Induk Regional Youtefa baru akan diresmikan Wali Kota Jayapura setelah pedagang masuk atau mulai berjualan.
Setelah dilakukan verifikasi data, sebanyak 1.670 pedagang dari blok mama-mana Papua, blok ikan daging, blok pasar pagi untuk pedagang dari Koya dan Arso, blok pakaian, elektronik dan lain-lain akan berjualan di Pasar Regional Youtefa Baru.
Dari jumlah pedagang tersebut, sebanyak 420 pedagang mama-mama Papua yang akan menempati blok A, blok B untuk penjual ikan dan daging sebanyak 250 orang, blok C untuk pedagang dari Koya dan Arso sebanyak 600 orang, dan blok D untuk pedagang campuran sebanyak 400 orang.
“Kami rencanakan pada akhir Januari 2020 sudah bisa dipakai untuk jualan,” jelas Awi usai pengundian nomor los bagi 137 pedagang sayur mama-mama Papua di Pasar Induk Regional Youtefa baru, Kamis (16/1/2020).
Dijelaskan Awi, sebelum diresmikan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, pihaknya gencar melakukan pengundian nomor los untuk pedagang mama-mama Papua, pedagang ikan dan daging, pedagang dari Koya dan Arso, dan pedagang campuran.
“Kami berharap pedagang yang jualan di pasar baru ini menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah semabarangan, tidak ludah pinang sembarangan, dan sama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan karena pasar ini untuk peningkatan ekonomi,” ujar Awi.
Pasar Induk Regional Youtefa baru yang terletak di jalan baru otonom atau samping BPOM Jayapura yang luasnya mencapai lima hektare (bangunan pasar seluas tiga hektare dan parkir dua hektare) sangat representatif karena bersih, aman dari banjir, yang sudah menyerap dana APBN dari Kementerian Perdagangan sebesar 18 miliar rupiah sejak tahun anggaran 2016.
“Kami juga mengajukan penambahan ABT 2020 untuk pembangunan pasar pagi dan bangunan los. Tahun ini kami dapat bantuan dari Pemkot Jayapura untuk fasilitas pemagaran, pos keamanan, dan retribusi,” jelas Awi.
Salah satu pedagang sayur mama-mama Papua, Maria Degei menginginkan pasar tempat jualan yang lebih representatif, bersih, tidak bau, dan menggunakan tehel agar terlihat rapi.
“Saya bersyukur bisa jualan di pasar baru ini karena saat hujan tidak kehujanan, panas tidak kepanasan. Terima kasih Pemerintah Kota Jayapura. Saya berharap pemerintah tetap menjaga kebersihan dan keamanan pasar. Yang paling penting adalah semoga banyak warga yang datang berbelanja,” jelas Maria Degei.
Pedagang lainnya, Nanda Kayame mengatakan hanya pedagang asli Papua yang boleh berjualan sayur karena di Pasar Youtefa lama ada masyarakat pendatang yang juga berjualan sayur.
“Kami rindu untuk pindah jualan di pasar yang baru ini karena pasar yang lama sudah tidak layak, sebab kalau hujan jalannya tergenang air sehingga tidak ada yang mau belanja,” ujar Kayame. (*)
Editor: Kristianto Galuwo