Wali Kota Jayapura sidak prokes di sekolah menjelang BTM

Papua-Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat berbincang dengan peserta didik di SD Negeri Kotaraja, Selasa (19/10/2021) - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sekolah-sekolah untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi menjelang pemberlakuan belajar tatap muka atau BTM.

“Tanggal 25 Oktober nanti baru diberlakukan secara serentak untuk SD dan SMP. Kalau sekarang masih uji coba,” ujar Benhur Tomi Mano, saat melakukan sidak pelaksanaan prokes di SD Negeri Kotaraja, Selasa (19/10/2021).

Read More

Dikatakan Tomi Mano, pelaksanaan BTM di sekolah karena sebagian besar wilayah di ibukota Provinsi Papua ini, berada dalam zona hijau. Selain itu, penyebaran Covid-19 mulai terkendali.

“Lakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan sehingga pelaksanaan BTM ini berjalan dengan lancar, dan juga tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano minta saat BTM diberlakukan, baik pihak sekolah, peserta didik, dan orangtua wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, serta melakukan pengawasan secara maksimal.

“Guru-guru harus terus mengimbau peserta didik dan orangtua untuk taat prokes. Sedia disinfektan sehingga sebelum masuk sekolah, tas, dan sepatu siswa-siswi disemprot dengan disinfektan baru masuk ke kelas,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano menambahkan agar tenaga pendidikan, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah sudah harus divaksinasi sehingga pelaksanaan BTM di sekolah berjalan dengan aman dan lancar.

Baca juga: Pemkot Jayapura mulai berlakukan belajar tatap muka 25 Oktober

Kepala sekolah SD Negeri Kotaraja, Dorce Elsye Mano, mengatakan sejak diberlakukan uji coba BTM dari 8 Oktober 2021, peserta didik senang dan semangat datang ke sekolah untuk belajar.

“Mereka mulai masuk dari pukul 8 pagi, pulang pukul 11.30 siang. Satu kelas ada 30 siswa, kami bagi dua shift, dan proses belajar mengajar satu kursi satu siswa atau satu kelas 15 orang,” ujar Elsye Mano.

Dikatakan Elsye Mano, satu minggu pembejaran selama lima hari atau dari Senin-Jumat dengan pembelajarn selama 1 jam 30 menit. Hal ini diberlakukan untuk semua peserta didik dari kelas 1 hingga kelas VI.

“Prokes di lingkungan sekolah, hingga orangtua, begitu juga dengan bekal yang dibawakan orangtua. Sebelum masuk ke kelas, kami lakukan screening atau pengecekan tubuh dan pemberian hand sanitizer,” ujar Elsye Mano.

Elsye Mano menambahkan dalam memperketat protokol kesehatan di sekolah yang dipimpinnya, ditempatkan meja satuan tugas atau satgas di depan pintu gerbang sekolah, yang selalu siap siaga menerapkan prokes kepada peserta didik dan orangtua murid.

“Kalau tidak pakai masker, kami berikan masker, kami juga imbau agar saat masuk tidak bergerombol. Saya berharap selalu menerapkan prokes agar sama-sama sehat dan terhindari dari Covid-19,” ujar Elsye Mano. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply