Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengakui, dalam pembehanan pemadam kebakaran (damkar) karena ketersediaan anggaran yang mengalami refocusing akibat pandemi Covid-19.
“Saya akui sangat terbatas. Keterbatasan anggaran dalam pembenahan damkar terutama ketersediaan armada, alat pendukung, dan pengamanan [pakaian],” ujar Tomi Mano usai perayaan HUT ke-103 Pemadam Kebakaran Republik Indonesia dan ke-25 tingkat Kota Jayapura, di Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Selasa (1/3/2022).
Namun, dikatakan Tomi Mano, dengan keterbatasan itu tidak mengurangi semangat dan kinerja petugas pemadam kebakaran dalam melayani warga selama 24 jam, yang terkena musibah kebakaran.
“Pemerintah Kota [Pemkot] Jayapura memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Saya tahu tekad kalian, sebelum api padam tidak boleh kembali. Tidak memperhitungkan dengan bahaya yang akan terjadi saat memadamkan api,” ujar Tomi Mano.
Menurut Tomi Mano, Pemkot Jayapura terus berusaha memberikan yang terbaik terutama dalam ketersediaan anggaran sekaligus kesejahteraan agar menunjang efektivitas kerja petugas damkar.
“Saya percaya, dengan perbaikan ekonomi maka Pemkot Jayapura fokus juga melihat bidang ini [damkar] tidak dengan sebelah mata tapi sebagai bagian dari yang penting dalam memberikan pelayanan,” ujar Tomi Mano.
Wali Kota Tomi Mano berharap HUT ke-103 Pemadam Kebakaran Indonesia dan ke-25 tahun tingkat Kota Jayapura, harus kuat, sigap dalam melayani masyarakat dengan cepat dan tepat walaupun dihina, dicerca, dipukuli, karena kekuatan dan keuangan sangat terbatas.
“Semua yang kita kerjakan dan dibuat, semuanya akan dilihat dan dibalas oleh Tuhan sesuai dengan amal perbuatan dan kerja kita. Saya percaya dedikasi yang saudara berikan untuk masyarakat Kota Jayapura ini sangat luar biasa, dengan berbagai keterbatasan,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Meski kasus Covid-19 menurun, 5 distrik dan 23 kelurahan di Kota Jayapura masih zona merah
Kabid Damkar Kota Jayapura, Kirana, mengatan penguatan fasilitas, sarana dan prasarana (selang, alat pelindung diri), serta SDM handal sangat penting dilakukan agar meningkatkan kinerja petugas damkar di tengah kepadatan permukiman warga.
“Memang pandemi Covid-19 ini, anggaran mengalami refocusing tapi kami tetap mengedepankan etos kerja melayani masyarakat dengan cepat dan tepat, meski keterbatasan,” ujar Kirana.
Kirana menambahkan, Damkar Kota Jayapura memiliki tujuh armada (lima mobil penyemprot, dua suplai air) dengan jumlah personil sebanyak 75 orang (23 PNS, 53 pegawai kontrak yang tersebar di pos Abepura, Heram, dan Jayapura Selatan.
“Kami juga membutuhkan mobil rescue. Hidran [sumber air] yang kami gunakan bila terjadi kebakaran ada tujuh titik, yaitu empat titik di Jayapura Utara, satu di Jayapura Selatan, satu Abepura. Kami berharap ada sinergitas antara PDAM dan BUMN, BUMD dalam penyediaan hidran,” ujar Kirana. (*)
Editor: Dewi Wulandari