Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau TP PKK Kota Jayapura, Papua menggelar jambore kader dengan pembahasan usaha mencegah stunting.
“Melalui jambore kader ini, kita tingkatkan kreativitas kader dalam penanganan stunting,” ujar Ketua TP PKK Kota Jayapura, Kristhina Mano, di rumah jabatan Wali Kota Jayapura, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Jumat (25/3/2022).
Dikatakan Kristhina Mano, peran keder PKK sangat penting dalam pencegahan maupun penanganan stunting karena dekat dengan keluraga sehingga mudah memberikan pemahaman dan langkah-langkah agar ibu hamil tidak melahirkan bayinya dalam keadaan mengalami gizi buruk.
“Sosialisasi dan edukasi pentingnya asupan gizi sejak bayi dalam kandungan serta menjaga kesehatan ibu agar tetap sehat dengan makan makanan sehat dan bergizi serta memberikan vitamin dan penambah darah,” ujar Kristhina Mano.
Menurut Kristhina Mano, dengan kreativitas kader PKK dalam pencegahan stunting memudahkan dalam pelayanan serta memberikan pemahaman yang baik kepada keluarga agar tetap menajaga kesehatan sehingga ibu dan bayi sama-sama sehat.
“Anak merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dibesarkan dengan kasih sayang. Anak sehat memudahkannya meraih cita-cita sehingga menjadi generasi emas bagi Papua khususnya di Kota Jayapura dalam pembangunan,” ujar Kristhina Mano.
Kristhina Mano berharap kader PKK Kota Jayapura tetap semangat dalam memberikan pelayanan sehingga menciptakan keluarga sehat, sejahtera, dan harmonis yang berkelanjutan di masa mendatang.
Baca juga: Pemkot Jayapura optimis zero kasus stunting pada 2022
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, menyampaikan terima kasih karena telah menyukseskan program dan kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melalui kader dan pembinaaan PKK untuk kesejahteraan keluarga.
“Karena keluarga merupakan unit terkecil dalam membentuk manusia sehingga menjadi generasi unggul, cerdas, memiliki daya saing di masa depan. Semangat dalam menghadapi berbagai tantangan tapi terus semangat dalam berkarya dalam membantu sesama manusia,” ujar Pekey.
Dikatakan Pekey, stunting merupakan gagal tumbuh pada balita bila dibandingkan pada anak seumurannya sehingga cenderung pendek akibat kekurangan gizi sehingga kondisi ini menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan perkembangan.
“Untuk itu, pola asupan gizi harus seimbang, namun didukung dengan ekonomi yang baik agar orangtua tidak mengabaikan kesehatan anak maupun bayi yang ada dalam kandungannya. Di sinilah peran keder PKK sangat penting dengan memberikan sosialisasi dan edukasi pentingnya menjaga kesehatan,” ujar Pekey.
Dikatakan Pekey, status gizi buruk di Kota Jayapura saat ini masih mencapai 10,08 persen atau 1.114 dari 11.000 anak masih mengalami stunting. Dengan kreativitas kader PKK dalam pencegahan stunting diharapkan dapat menekan hingga mencapai target nasional sebesar 14 persen pada 2024.
“Pemkot Jayapura terus berusaha menekan angka stunting mulai dari tingkat kampung, kelurahan, dan distrik hingga tidak ada lagi kasus stunting. Dibutuhkan peran serta semua pihak agar Kota Jayapura terbebas dari stunting,” ujar Pekey. (*)
Editor: Dewi Wulandari