Tokoh agama berperan penting dalam pembinaan umat

Papua-Wali Kota Jayapura dan tokoh agama
Tokoh agama saat mendengarkan sambutan Wali Kota Jayapura - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan tokoh agama memiliki peran penting terhadap pembinaan umat terutama dalam peningkatan iman dan takwa.

“Saudara dan saya adalah pembawa atau pewarta angin surgawi kepada jemaat kita masing-masing,” ujar Tomi Mano saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyuluhan tokoh agama di Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Papua, Kamis (10/6/2021).

Read More

Menurut Tomi Mano, tokoh agama menyampaikan hal-hal yang baik terutama terkait keselamatan dan keadilan karena memiliki mimbar serta kesempatan strategis dalam kedekatan emosional dengan umar.

“Itu tugas kita sebagai motivator. Tokoh agama mewartakan kebenaran firman Tuhan di atas mimbar untuk meningkatan iman dan takwa kepada Tuhan,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano yang juga Penatua dan Wakil Ketua di GKI PNIEL Kotaraja, mengatakan tokoh agama menyampaikan firman Tuhan dengan baik dan santun sehingga mudah dipahami jemaatnya masing-masing.

“Jangan memutarbalikkan fakta dan kebenaran. Contohnya, otonomi khusus dan pemekaran atau daerah otonomi baru. Jaga mulut karena dari mulut ada kutuk dan berkat. Alangkah indahnya kalau kita hidup rukun dan damai, diberkatilah pemimpinnya, warganya, dan tanahnya,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: 320 calon jamaah haji Kota Jayapura batal berangkat

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jayapura, Abdu Hafid Jusuf, mengatakan membangun integritas dan moderasi umat beragama karena masyarakat yang majemuk sehingga senantiasa meningkatkan harmonisasi

“Pembinaan sosial keagamaan dengan harapan melahirkan masyarakat yang damai, sejuk, indah, dan sejahtera. Harmonisasi menjadi modal penting dalam pembangunan khususnya dalam bidang keagamaan,” ujar Jusuf.

Dikatakan Jusuf, jumlah penyuluh agama di ibukota Provinsi Papua sebanyak 190 orang terdiri dari penyuluh agama Kristen ada 50 orang, Islam 50 orang, Hindu 40, dan Budha 50 orang.

“Program pembinaan spiritual kemasyarakat untuk memahami dan mengetahui dalam rangka meningkatkan iman dan takwa,” ujat Jusuf. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply