Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Nabire membuat pelatihan penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau SIMRS yang diikuti tenaga kesehatannya pada 31 Maret – 1 April 2021. Penggunaan SIMRS diharapkan akan membantu setiap proses pengambilan keputusan oleh manajemen.
Hal itu dinyatakan Direktur Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Daerah (BLU RSUD) Nabire, Dr Andreas Pekei, di Nabire, Papua, Sabtu (3/4/2021). “Untuk menuju ke [penerapan] SIMRS, kami sudah pelatihan selama dua hari kemarin,” ujar Pekei.
Pekei menjelaskan dalam pelatihan dua hari itu itu sumber daya manusia BLU RSUD Nabire mendapatkan penjelasan cara menggunakan SIMRS yang mengintegrasikan informasi 45 unit layanan RSUD Nabire. Informasi yang diintegrasikan itu termasuk pelayanan diagnosa dan tindakan, medical record, apotek, gudang farmasi, Instalasi Gawat Darurat, Radiologi, poliklinik, kamar operasi, Intensive Care Unit, dan gizi.
Baca juga: RSUD Nabire miliki layanan cuci darah
SIMRS juga mengolah berbagai data penagihan, personalia, penggajian karyawan, proses akuntans, dan pengendalian oleh manajemen rumah sakit. Dengan SIMRS, nantinya manajemen bisa setiap saat memonitor berapa pasien yang masuk ke RS, ruangan yang tersedia, jumlah pasien yang dirawat, jumlah persediaan obat dan penggunaannya, dan data hasil pemeriksaan pasien, misalnya pemeriksaan laboratorium.
“Jadi semua layanan di unit rumah sakit akan terlaporkan saat itu juga kepada Direktur. Sehingga [pengambilan keputusan] tidak butuh waktu lama. Jadi pimpinan RS akan langsung tahu, berapa keluar-masuk keuangan, makanan, obat-obatan, dan sebagainya. Dengan aplikasi pelaporan, langsung terupdate,” ungkapnya.
Dokter spesialis penyakit dalam itu menyatakan SIMRS akan mulai diterapkan di RSUD Nabire mulai pekan depan. Penerapan SIMRS itu akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Direktur RSUD Nabire: Ada dua cara melawan Covid-19
Pekei meyakini penerapan SIMRS akan meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Nabire. Oleh karena itu, ia berharap semua petugas rumah sakit benar-benar mempelajari aplikasi SIMRS itu.
“Saya harap seluruh petugas RS mempelajari dengan baik untuk tingkatkan pelayanan. Sebab kegunaannya akan bermanfaat baik bagi pemerintah daerah, rumah sakit, dan masyarakat itu sendiri,” harapnya.
Secara terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nabire, Sambena Inggeruhi mengharapkan penerapan SIMRS akan meningkatkan kualitas pelayanan RSUD Nabire. “Kami berharap, apa yang dilakukan pihak RS dapat meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,” kata Inggeruhi. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G