Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Tempat pemakaman massal 20 orang korban banjir bandang Sentani 16 Maret 2019 yang terletak di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, tidak terawat dengan baik. Karena tidak ada mengurus, lokasi itu ditumbuhi semak belukar.
Salah satu aparat Kampung Harapan, Melvin Tokoro mengatakan pihaknya tidak mengetahui pihak yang bertanggung jawab mengurus makam 20 orang korban banjir bandang itu. Selama dua tahun terakhir, lokasi itu telah menjadi tempat pemakaman umum, dan ada puluhan warga lain yang dimakamkan di sana.
“Harusnya ada informasi terkait pengawasan [lokasi itu]. Seharusnya ada perhatian terhadap kuburan massal [korban banjir bandang Sentani] itu,” kata Tokoro saat ditemui di Sentani, Rabu (17/3/2021).
Pada peringatan dua tahun bencana banjir bandang Sentani pada Selasa (16/3/2021), ada sekelompok pemuda yang datang dan membersihkan kuburan massal itu. Mereka menyalakan ratusan lilin di dalam dan pinggir lokasi.
Baca juga: 2 tahun banjir bandang Sentani, bantuan pemerintah masih dibutuhkan
Menurut Tokoro, awalnya para korban banjir bandang yang dimakamkan di lokasi itu tidak diketahui identitasnya. Kini sudah ada beberapa batu nisan yang ditempatkan di sana, dilengkapi dengan nama korban.
“Fernandes M Nune, Frits Delon Tukayo, Pamsin Wanimbo, dan Ribka Monim. Tanggal kematiannya semua sama, 16 Maret 2019, pas dengan terjadi bencana banjir bandang. Mungkin saja keluarganya sudah pergi mencocokkan DNA,” ungkapnya.
Secara terpisah, aktivis Forum Pemuda Peduli Kemanusiaan Kabupaten Jayapura, Manase Taime mengatakan pihaknya akan mendorong Pemerintah Kabupaten Jayapura membuat pagar beton untuk memagari tempat pemakaman massal korban banjir bandang Sentani. “Minimal dipugar, agar pada tahun-tahun mendatang menjadi bukti dan cerita bersejarah bagi generasi selanjutnya,” kata Taime.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi mengatakan pihaknya akan membangunkan sebuah tugu peringatan Bencana Banjir Bandang yang terjadi pada 16 Maret 2019. Tugu itu akan dibangun di kawasan Kemiri, Sentani. “Di tugu itu akan dipampang nama semua korban yang meninggal dan hilang [saat] banjir bandang 16 maret 2019,” kata Hikoyabi. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G