Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pengurangan aktivitas di luar rumah membuat penurunan sampah di lokasi publik dan komersial, namun mendorong produksi sampah rumah tangga akibat perubahan pola aktivitas warga yang saat ini lebih banyak di rumah.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Jayapura, Papua mencatat selama pandemi virus korona volume sampah rumah tangga meningkat hingga 10 persen dibandingkan masa sebelum pandemi. Total sampah harian sebelum pendemi sebanyak 313 ton per hari.
“Meningkat karena penggunaan layanan pesan antar selama Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Ketty Kailola, di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (29/6/2020).
Dikatakan Kailola, meningkatkanya volume sampah rumah tangga akibat belanja secara online berkontribusi terhadap sampah plastik dalam pengemasaanya. Misalnya, belanja nasi bungkus, lauknya ikan bakar, masing-masing sambal dipisahkan, dan ditambah lagi dengan kantong plastik kresek.
“Saya berharap warga agar tidak menggunakan tempat belanja sekali pakai, tetap melakukan pemilahan sampah, dan belanja secara bijak sehingga mengurangi volumen sampah rumah tangga,” ujar Ketty.
Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah san Limbah P3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Frengky Nelson Numbery, mengatakan setiap bulan sebanyak 4.000 ton sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir.
“Jumlah ini dari sampah umum, pasar, dan sampah rumah tangga. Kami melakukan penjemputan langsung ke setiap kompleks dengan harapan sampah di Tempat Penampungan Sementara bisa terangkut,” ujar Numbery.
Numbery berharap perilaku peduli sampah sangat penting untuk mengurangi jumlah volume dengan tujuan meningkatkan kebersihan lingkungan.
“Kalau lingkungan kotor masyarakat juga yang susah sendiri karena terserang penyakit. Warga di Kota Jayapura sudah sadar membuang sampah pada tempatnya. Itu dibuktikan dengan enam kali meraih Piala Adipura,” ujar Numbery. (*)
Editor: Dewi Wulandari