Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Yayasan Harapan Gapai Papua dengan program social listening relawan pencegahan Covid-19 Kota dan Kabupaten Jayapura, merekrut 30 orang untuk menjadi relawan dalam memutus penyebaran Covid-19.
“Ini merupakan program dari Unicef. Kami hanya sebagai pelaksana di lapangan,” ujar program officer Covid-19 Yayasan Harapan Gapai Papua, Yulizar Kasma, di @Home Hotel Jayapura, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (8/9/2021).
Dikatakan Yulizar, 30 relawan pencegahan Covid-19 mengkampanyekan vaksinasi sekaligus melakukan edukasi guna meningkatkan cakupan vaksinasi dan mengurangi tingkat paparan Covid-19.
“Ada 10 orang dari Kabupetan Jayapura dan 20 orang dari Kota Jayapura dari berbagai unsur, yaitu tokoh adat, tokoh agama, operator call center, relawan RT/RW tangguh, dan organisasi kepemudaan,” ujar Yulizar.
Yulizar menjelaskan para relawan tersebut diberikan pengetahuan tentang vaksin, imunisasi Covid-19, jenis-jenis Covid-19 dan penyebarannya, sekaligus cara pencegahannya. Selain itu, relawan juga dibekali dengan cara membedakan berita bohong dan benar terkait vaksinasi.
“Mendapatkan pengetahuan tentang psikososial yang bertujuan melihat orang yang terpapar dengan baik sekaligus mengajak masyarakat agar memandang mereka (warga positif dengan baik) sehingga tidak ada diskriminasi,” ujar Yulizar.
Baca juga: Cakupan vaksinasi di Kota Jayapura mencapai 52 persen
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan fungsi dari relawan pencegahan Covid-19 ini yaitu melakukan verifikasi data dengan baik sehingga tidak menyebarkan berita bohong.
“Lakukan penanganan, pencegahan, dan pembinaan. Saya minta relawan ini bekerja bersama-sama sehingga menghasilkan kerja yang lebih baik sehingga percepatan vaksinasi tercapai,” ujar Rustan.
Rustan minta setelah mengikuti pelatihan social listening relawan pencegahan Covid-19, ada langkah konkrit. Artinya, ilmu yang didapat diterapkan di lingkungan masyarakat.
“Satukan komando dan gotong-royong, kita bekerja untuk memutus penyebaran Covid-19 di RT/RW masing-masing sehingga kota ini putus dari penyebaran Covid-19,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandari