Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura sekaligus Ketua Panitia Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI tahun 2022, memimpin rapat perdana panitia kongres bersama seluruh komponen masyarakat adat di Wilayah Pembangunan I, pimpinan perangkat daerah, dan pengurus Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Papua dan Jayapura di aula lantai satu Kantor Bupati Jayapura, di Gunung Merah, Sentani, Jumat (4/3/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Awoitauw menjelaskan secara umum pelaksanaan dan tahapan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat yang akan berlangsung di Kabupaten Jayapura pada 24 Oktober 2022 mendatang, sekaligus dengan peringatan HUT Kebangkitan Masyarakat Adat X di Kabupaten Jayapura.
Mathius Awoitauw juga menjelaskan bahwa kehadiran seluruh masyarakat adat Nusantara di Kabupaten Jayapura akan tinggal di rumah-rumah warga yang ada di pesisir Danau Sentani. Semua kegiatan kongres, seperti sarasehan, seminar, dan kegiatan seremonial lainnya akan berlangsung selama lima hari di tengah masyarakat kampung.
“Masyarakat adat di setiap kampung, secara khusus para ondofolo, bisa menyiapkan tempat-tempat mereka [pendopo] untuk kegiatan sarasehan, seminar, dan pertemuan. Panitia nantinya menyiapkan transportasi yang mengangkut para peserta dari satu kampung ke kampung lain, ” ujarnya.
Kata Awoitauw, dalam persiapan panitia kongres telah melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat pusat, di antaranya Menkopolhukam dan Menkominfo, yang juga diminta kesediaan mereka (para menteri) terlibat aktif sebagai panitia.
“Sementara di daerah, Pemerintah Provinsi Papua, DPR Papua, dan Majelis Rakyat Papua sudah kami [lakukan] audiensi dan [panitia] menerima banyak masukan terkait pelaksanaan kongres. Secara garis besar, panitia pelaksana terbagi atas seluruh wilayah Tanah Tabi [Kabupaten dan Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, dan Mamberamo Raya] dan pusat kegiatan di Kabupaten Jayapura.” jelas Awoitauw.
“Acara pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara direncanakan akan dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Pembukaan akan diawali dengan defile masyarakat adat Nusantara dari Gunung Merah menuju Stadion Bas Youwe,” imbuhnya.
Lebih lanjut bupati dua periode ini menjelaskan bahwa bersamaan dengan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI dan peringatan HUT Kebangkitan Masyarakat Adat X Kabupaten Jayapura, juga akan digelar Festival Danau Sentani (FDS) yang sudah tiga tahun ini tidak dilaksanakan. Panggung hiburan masyarakat di setiap kampung maupun pusat kegiatan FDS di Khalkote nanti akan diaktifkan kembali.
“Budaya dan tradisi serta kebiasaan hidup masyarakat adat kita di sini yang ditujukan kepada saudara-saudara kita sesama masyarakat adat yang datang dari luar daerah. Oleh sebab itu, semua peserta yang datang akan tinggal bersama dengan masyarakat adat di setiap kampung,” katanya.
Awoitauw berharap dari rapat perdana yang dilakukan ini ada gambaran bagi seluruh komponen masyarakat adat yang hadir dan dapat mensosialisasikannya kepada seluruh masyarakat di masing-masing kampung sehingga persiapan untuk menerima tamu dari luar dapat disiapkan dari saat ini.
“Harapan dari kongres di Kabupaten Jayapura, masyarakat adat Nusantara turut menyuarakan perdamaian dan kesejahteraan masyarakat adat secara global,” ucapnya.
Baca juga: AMAN minta perempuan adat Sentani dukung Kongres Masyarakat Adat Nusantara
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung ( DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, melaporkan persiapan pihaknya dalam persiapan menuju pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara dengan melakukan lintas koordinasi bersama Bupati Jayapura sebagai ketua panitia, organisasi perangkat daerah teknis, kepala distrik, Ketua Dewan Adat Suku di Kabupaten Jayapura, kepala kampung dan para ondofolo, serta untuk teknis persiapan dan pelaksanaan dikoordinasikan langsung dengan panitia Kongres AMAN Kabupaten Jayapura.
“Kampung-kampung di wilayah pembangunan I akan menganggarkan dana untuk renovasi obhe, sanitasi dan air bersih, serta pembersihan kampung sebesar Rp150-200 juta,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo