TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Presiden Ukraina desak warga Rusia protes serangan pembangkit listrik nuklir

Nuklir Papua
Ilustrasi nuklir atom. - pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Lviv, Jubi – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta agar rakyat Rusia memprotes terhadap pengambilalihan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Tercatat pasukan Rusia mengambilalih pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia.

Pengambilalihan lewat pertempuran sengit memicu kekhawatiran terhadap kemungkinan bencana nuklir, meski kobaran api kemudian berhasil dipadamkan.

“Masyarakat Rusia, saya ingin memohon kepada Anda: bagaimana ini mungkin? Setelah semua yang kita lawan pada 1986 atas bencana Chernobyl,” kata Zelenskiy, dalam pidato yang disiarkan di televisi, Jum’at, (4/3/2022).

Baca juga : Agresi Rusia ke Ukraina Uni Eropa ancam ambil langkah ekstra
Ukraina laporkan kenaikan tingkat radiasi nuklir-di Chernobyl
Brazil izinkan visa tinggal sementara warga negara Ukraina

Zelenskiy minta rakyat Rusia turun ke jalan-jalan. “Anda ingin hidup, Anda ingin hidup di dunia tanpa kontaminasi radioaktif. Radiasi tidak mengetahui di mana Rusia terletak, radiasi tidak mengenal batas negara di mana Anda berada,” kata Zelenskiy menambahkan.

Pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina pekan lalu telah mengambil alih Chernobyl yang tak lagi beroperasi, yang terletak di bagian utara Kiev, yang kemudian menyebabkan limbah radioaktif ke sebagian besar Eropa usai kecelakaan yang terjadi pada April 1986.

Para analis mengatakan bahwa pembangkit listrik Zaporizhzhia merupakan tipe yang berbeda dan lebih aman, namun Zelenskiy mengatakan bahwa ini bukanlah saatnya untuk tetap diam.

“Anda harus ingat grafit yang terbakar dan dihamburkan oleh ledakan, dan para korban. Anda harus ingat cahaya yang ada di atas unit listrik yang hancur, dan proses evakuasi,” kata Zelenskiy mengingatkan kejadian masa lalu.

Sedangkan Rusia salahkan Ukraina atas serangan di pembangkit nuklir. Hal itu ditegaskan Kementerian Pertahanan Rusia yang menyebut peristiwa itu sebagai provokasi mengerikan.

Juru bicara Kemenhan Rusia mengatakan pembangkit nuklir itu beroperasi normal dan area itu sudah berada di bawah kendali Rusia sejak 28 Februari 2022.

“Namun, tadi malam di wilayah dekat pembangkit listrik, sebuah upaya dilakukan oleh rezim nasionalis Ukraina untuk melakukan provokasi mengerikan,” kata jubir Igor Konashenkov.

Dia mengatakan patroli penjaga nasional Rusia diserang oleh kelompok sabotase Ukraina di wilayah yang berdekatan dengan pembangkit itu. (*)

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us