Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jean Hendrik Rollo, mengatakan partisipasi kaum muda menjadi petani masih minim karena dianggap tidak mampu menopang masa depan.
“Akses lahan dan modal yang terbatas serta minimnya berbagai dukungan lain juga menjadi kendala sehingga anak muda kurang berninat menjadi petani,” ujar Rollo di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (18/3/2021).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dikatakan Rollo, dari 2 ribu keluarga tani di ibukota Provinsi Papua ini, memperlihatkan rendahnya partisipasi kaum muda, baik yang bekerja secara langsung ataupun yang membantu orangtua atau pihak lainnya.
“Pada kelompok usia 18-24 tahun partisipasi kaum muda hanya 31 persen dan usia 25-31 tahun hanya 25 persen. Sisanya petani berusia di atas 40 tahun,” ujar Rollo.
Menurut Rollo, menjadi petani salah satu pekerjaan berat sehingga petani merasa jenuh termasuk mengurangi minat anak muda terjun langsung ke sawah dan kebun, bila tidak mengubah sistem pertanian menjadi lebih efisien.
“Dulunya petani menggunakan cangkul tapi sekarang sudah menggunakan traktor roda dua untuk menggarap sawah. Dulu tanam manual sekarang sudah menggunakan mesin,” ujar Rollo.
Dikatakan Rollo, dengan menghadirkan pertanian yang efisien dapat mendorong minat dan ketertarikan anak muda umenjadi petani karena gampang untuk dilakukan.
“Kami terus melakukan pelatihan dan pendampingan dan aktivitas pertanian serta meningkatkan sumberdaya petani agar bisa menjadi petani yang lebih baik lagi,” ujar Rollo.
Baca juga: Produksi telur ayam lokal baru penuhi 70 persen kebutuhan warga
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan generasi muda perlu didorong menjadi petani milenial dengan memanfaaatkan teknologi, karena bekerja lebih produktif, efisien, kreatif, dan berinovasi.
“Banyak sektor pertanian yang masih luas digarap anak muda. Keterbatasan lahan dan modal bukan menjadi kendala, asal memiliki kemauan pasti bisa menjadi sukses,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano minta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di kota yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini ini, terhadap pentingnya menjadi petani.
“Petani sangat membantu ketersediaan pangan di kota ini. Kesejahteraan petani harus diperhatikan salah satunya dengan menyediakan peralatan pertanian modern agar bisa meningkatkan hasil panen,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan regenerasi pertani (penggarapan lahan, proses produksi, dan agrobisnis menjadi salah satu faktor kunci untuk kemajuan dan modernisasi pertanian di Kota Jayapura. (*)
Editor: Dewi Wulandari