Perilaku hidup bersih dengan jamban sehat

Papua-Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru (kanan), saat berbincang-bincang dengan kolega - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengatakan langkah yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit adalah harus dengan melakukan perilaku hidup sehat atau PHBS.

“PHBS menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan,” ujar Rustan di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (3/1/2022).

Read More

Menurut Rustan, mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga PHBS harus dipandang penting dan senantiasa agar senantiasa untuk menjaga kesehatan di antaranya dengan penggunaan jamban sehat di dalam keluarga.

“Akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat saat ini memang masih menjadi masalah serius yang harus dihadapi dan perlu dituntaskan bersama sehingga lingkungan kita sehat dan terhindar dari penyakit,” ujar Rustan.

Dikatakan Rustan, dampak dari minimnya penggunaan jamban sehat atau buang air sembarangan dapat memicu berbagai penyakit seperti diare, penyakit kulit, cacar air, hingga mengakibatkan demam berdarah.

“Pembangunan kesehatan di bidang higienis dan sanitasi masih sangat besar sehingga perlu dilakukan intervensi melalui sanitasi total, melalui stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengamanan lingkungan, dan pengamanan sampah limbah cair rumah tangga,” ujar Rustan.

Rustan minta komitmen dan kepedulian dari masyarakat agar tidak BAB (buang air besar) sembarangan sehingga dapat mengubah dan mempertahankan budaya hidup, bersih, dan sehat di lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal masing-masing.

“Saya kira bisa menggunakan dana kampung untuk membantu masyarakat dalam ketersediaan jamban sehat. Menyediakan saran air bersih untuk keperluan warga sehingga hidup bersih dan sehat,” ujar Rustan.

Baca juga: Kasus stunting di Papua masih tinggi, jangan ubah pola hidup

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan warga yang menggunakan jamban sehat baik rumah pribadi maupun kos-kosan di wilayah ibukota Provinsi Papua itu sebesar 85 persen.

“Ini yang sudah sesuai standar penggunaan jamban sehat. Kami masih terus gencar melakukan sosialisasi lebih intens lagi agar masyarakat benar-benar hidup bersih dan sehat. Tidak higienis karena perilaku masyarakat,” ujar Antari.

Dikatakan Antari, penggalanangan komitmen sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM untuk mempermudah akses sanitasi masyarakat yang lebih baik. STBM merupakan program jangka panjang untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan sanitasi yang kurang baik.

“Sekaligus dukungan pemerintahan tingkat distrik, kelurahan, dan kampung agar menyukseskan STBM. Keluarga yang belum memiliki jamban agar melakukan sosialisasi,” ujar Antari.

Antari menambahkan syarat jamban sehat di antaranya jamban tidak mencemari sumber air, tidak mencemari tanah sekitarnya, tidak berbau, tidak dapat dijangkau oleh serangga, mudah dibersihkan, penerangan yang cukup, lantai kedap air, ventilasi baik yang dilengkapi dinding dan atap pelindung. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply