Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan peningkatan kapasitas pesantren perlu dilakukan pada dua sisi, yaitu pendidikan dan sumber daya manusianya atau SDM.
“Supaya para santri dan santriwati di pondok pesantren memiliki daya saing ke depannya,” ujar Tomi Mano pada kegiatan kick off program Kampung Cahaya YBM PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat di Pondok Pesantren Daarul Ilmi Kampung Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Sabtu (18/9/2021).
Menurut Tomi Mano, penguatan kapasitas pesantren harus didukung dengan sarana dan prasarana, baik dari masyarakat maupun pemerintah sebagai bentuk perhatian meningkatkan kesejahteraan santri dan santriwati yang sedang menimba ilmu.
“Selain ilmu agama tapi juga mendapatkan ilmu ekonomi yang bisa dimanfaatkan di kemudian hari. Saya memberikan apreasiasi kepada PLN yang begitu antusias membantu. Saya berharap ada nilai ekonomi bagi para santri,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano menambahkan agar tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi supaya bisa memutus penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura dengan harapan kehidupan kembali normal.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, kurangi aktivitas fisik di luar rumah, makan makanan sehat dan bergizi, serta rajin olahraga untuk meningkatkan imun tubuh,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Wali Kota Jayapura: Tak punya keahlian, sulit bersaing
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Abdul Farid, mengatakan Pondok Pesantren Daarul Ilmi sebagai percontohan untuk meningkatkan SDM pesantren di bidang perekonomian.
“Kalau berhasil akan bisa diimplemantasikan juga di tempat lain untuk mendukung ekonomi di kampung. Selain hafidz quran tapi juga ada pemberdayaan ekonomi. Semoga apa yang dilakukan ini sebagai amal baik untuk kita semua,” ujar Farid.
Dikatakan Farid, program Kampung Cahaya di Pondok Pesantren Daarul Ilmi, yang dirangkai dengan penyerahan santunan bagi lansia (lanjut usia) dan anak yatim piatu, pemberian bantuan beasiswa cahaya pintar tingkat SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, dan penyerahan gerobak cahaya, yaitu peternakan dan pertanian.
“Konsepnya dengan meniru model yang sudah berhasil di tempat lain. Harus konsentrasi dalam pelaksanaan program agar berjalan dengan baik dan menghasilkan,” ujar Farid.
Ketua Pembina Yayasan Cahaya Sunnah Pondok Pesantren Daarul Ilmu, Ngatimin, menyampaikan terimakasih kepada PLN Papua dan Papua Barat dan mengharapakn dukungan pembinaan serta pendampingan agar pelaksanaan program dapat tercapai dengan baik dan lancar.
“Program pemberdayaan ekonomi masyarakat ini atas inisiasi Yayasan Baitul Maal PLN dan pengurus pondok, dengan harapan tercapaianya sumber daya ekonomi yang memadai di bidang peternakan dan pertanian sekaligus pengembangan pendidikan,” ujar Ngatimin. (*)
Editor: Dewi Wulandari