Pemkot Jayapura tidak izinkan kegiatan menyambut Tahun Baru

papua-walkot-jayapura
Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (ketiga dari kiri) saat berbincang dengan kolega - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua tidak akan memberikan izin kegiatan atau keramaian untuk menyambut malam pergantian tahun 2021, karena melibatkan banyak orang.

“Kami tidak memberikan izin, dan kami (akan) melakukan pengawasan ketat di beberapa titik seperti lingkaran Abepura, pusat kota, hingga jembatan Youtefa dan pantai (Hamadi),” ujar Tomi Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (28/12/2020).

Read More

Dikatakan Tomi Mano, Pemerintah Kota Jayapura melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 akan membubarkan kegiatan atau keramaian secara langsung yang dilakukan masyarakat.

“Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, Rt/Ro Covid-19 di ibukota Provinsi Papua ini, hingga 28 Desember 2020 sudah 0,3 persen, angka kesembuhan 0,96 persen, dan angka yang dirawat 1,96 persen.

“Untuk itu, saya minta masyarakat di Kota Jayapura jangan sampai lengah. Tetap terapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,” ujar Tomi Mano.

Menurut Tomi Mano, kegiatan yang sifatnya mengumpulkan orang sangat berpotensi terjadi penularan virus korona semakin tinggi.

“Saya harapkan kesadaran masyarat untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus ini, sehingga kita bisa kembali beraktivitas dengan normal tanpa ada gangguan wabah ini,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: Pemkot Jayapura mendapat laporan kinerja cukup efektif dalam kinerja penanganan Covid-19

Kepala Satuan Polisi Pomong Praja Kota Jayapura, Muksin Ningkeula, menyatakan siap melaksanakan penertiban dengan memperhatikan protokol kesehatan pada setiap anggotanya.

“Kami tetap laksanakan perintah pimpinan kami, tapi dengan secara persuasif sehingga tidak meresahkan masyarakat,” ujar Ningkeula.

Dikatakan Ningkeula, pendekatan secara persuasif yaitu melakukan pendekatan dan menjelaskan kepada masyarakat di kota yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini ini, akan bahaya Covid-19 sehingga masyarakat mengerti dan paham untuk melaksanakan protokol kesehatan.

“Saya berharap kerjasama dari masyarakat, karena ini demi keselamatan dan kesehatan kita semua. Saya berharap covid ini segera berlalu sehingga aktivitas dan kegiatan kita kembali normal,” ujar Ningkeula. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply