Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua, terus berusaha mencegah penyebaran Covid-19, di antaranya dengan melakukan pembatasan aktivitas, memperketat pengawasan di pelabuhan, dan gencar melakukan vaksinasi.
“Semua ini demi kebaikan kita semua. Mari kita sama-sama melawan pandemi Covid-19 ini. Saya tidak ingin ada warga saya yang meninggal lagi karena Covid-19. Tetap patuhi protokol kesehatan dimanapun berada,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (9/2/2022).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura hingga Selasa (8/2/2022) sebanyak 474 warga yang sudah terpapar sejak Januari 2022. Sementara angka harian rata-rata di atas 30 orang.
“Terus lakukan pemeriksaan PCR, bila ada yang positif langsung dilakukan penanganan dengan cepat agar sehingga tidak menularkan kepada orang lain. Jaga diri, sayangi keluarga kita agar tetap sehat dan terhindar dari Covid-19,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano berharap warga mematuhi imbauan pemerintah dan Satgas Covid-19 Kota Jayapura. Apalagi adanya varian Omicron yang diklaim menyebar lebih cepat, maka dengan disiplin protokol kesehatan juga mempercepat dalam memutus penyebarannya.
“Kenaikan kasus sekecil apapun itu merupakan bukti bahwa virus ini masih ada dan hidup di sekitar kita. Tangga 21 Desember 2021 merupakan bukti bahwa kita bisa berada di zona hijau Covid-19. Saya ingin kita kembali berada berada di zona hijau di 2022 ini. Untuk itu, mari kita tetap disiplin menjalankan prokes di masa pandemi ini,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Pemkot Jayapura kembali jajaki LPMP Papua sebagai rumah sehat pasien Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, pemerintah bersama Satgas terus mendorong upaya untuk menghambat laju penyebaran Covid-19 yang sudah melanda Indonesia sejak Maret 2020 secara khusus di ibukota Provinsi Papua ini.
“Kami terus melakukan berbagai upaya menangani kasus Covid-19 agar tidak terjadi lonjakan signifikan tahun ini, seperti gencar mendorong percepatan vaksinasi, pembatasan aktivitas, dan imbauan mentaati protokol kesehatan,” ujar Antari.
Dikatakan Antari, peningkatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun) perlu digalakkan, dan didukung dengan program pembagian masker serta pemberian makanan tambahan atau pembagian sembako.
“Disiplin prokes kuncinya. Kalau tidak maka akan terjadi penyebaran yang begitu luas lagi dan semakin banyak lagi yang terpapar hingga berujung meninggal dunia. Memperketat lagi PPKM sehingga warga taat dan patuh untuk memiliki kepedulian memutus penyebaran Covid-19 ini,” ujar Antari.
Antari menambahkan, hingga Selasa (8/2/2022), empat distrik di Kota Jayapura sudah berada di zona merah, yaitu Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan, Distrik Heram, dan Distrik Abepura. Sedangkan satu distrik berada di zona orange, yaitu Distrik Muara Tami.
Selain itu, lanjut Antari, sebanyak 18 kelurahan sudah berada di zona merah Covid-19, yaitu Kelurahan Tanjung Ria, Kelurahan Trikora, Kelurahan Imbi, Kelurahan Mandala, Kelurahan Bhayangkara, Kelurahan Gurabesi, Kelurahan Numbay, Kelurahan Ardipura.
Kelurahan Hamadi, Kelurahan Entrop, Kelurahan Wahno, Kelurahan Vim, Keluranan Waimhorok, Kelurahan Awiyo, Kelurahan Hedam, Kelurahan Waena, dan Kelurahan Yabainsai.
Sedangkan kelurahan yang berada di zona kuning, yaitu Kelurahan Abe Pantai dan Kelurahan Koya Barat.
“Kelurahan Angkasapura, Kelurahan Argapura, Kelurahan Asano, Kelurahan Yobe berada di zona orange. Hanya satu kelurahan yang berada di zona hijau, yaitu Kelurahan Koya Timur. Kalau kampung, ada 13 kampung masing berada di zona hijau, hanya Kampung Holtekamp yang berada di zona kuning,” ujar Antari. (*)
Editor: Dewi Wulandari