Pemkot Jayapura bentuk tim percepatan peresmian pasar baru Youtefa

papua, kadisperindagkop-kota-jayapura
Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N. Awi - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua membentuk tim dalam percepatan peresmian pasar baru Youtefa yang sudah dioperasikan pada Desember 2020.

“Saya minta untuk dibentuk tim kecil untuk menata pasar karena semrawut dan kotor. Setelah sudah tertata dengan baik barulah diresmikan,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (5/1/2021).

Read More

Dikatakan Tomi Mano, pasar baru Youtefa sangat penting keberadaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan tempat jualan yang representatif karena aman dan nyaman.

“Pasar ini hadir merupakan komitmen pemerintah dalam pelayanan kepada masyarakat, salah satunya mensejahterakan. Pemerintah hadir bukan untuk menyengsarakan rakyatnya,” ujar Tomi Mano.

Menurut Tomi Mano, dengan mempercepat peresmian pasar agar pedagang di ibukota Provinsi Papua tersebut bisa fokus berjualan, meski belum semua pedagang berjualan di pasar yang terletak di Distrik Abepura itu.

“Saya minya kesadaran pedagang untuk bersama-sama menyukseskan program pemerintah karena pasar ini ada untuk kepentingan masyarakat juga, jaga kebersihan supaya banyak pembeli yang datang berbelanja,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: Pemkot Jayapura minta Pemprov Papua perketat pengawasan jalur transportasi

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Robert L.N. Awi, mengaku tetap mengawal percepatan peresmian pasar baru Youtefa.

“Iya, kami bentuk tim untuk penataan pasar. Peresmiannya nanti sesuai instruksi Bapak Wali Kota (Benhur Tomi Mano). Kami siap kapan saja diresmikan,” ujar Awi.

Dikatakan Awi, pasar baru Youtefa berkapasitas 1.300 pedagang dengan berbagai jenis usaha seperti pedagang mama-mama Papua, pedagang sayur mayur, buah-buahan, daging, aksesoris, dan pedagang campuran.

“Kami lakukan pembersihan dulu, untuk peresmiannya tunggu petunjuk dari Pak Wali. Semrawut itu karena sebagian lahan dipakai juga terminal, sehingga pedagang juga ada yang jualan di terminal. Luas lahan 5 hektar tapi dua hektar dipakai terminal,” ujar Awi. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply