Pemkot Jayapura akan tambah jam aktivitas masyarakat

Wali Kota Jayapura, Papua
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, JubiPemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Provinsi Papua akan menambah jam aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19, terutama saat pelaksaan Pekan Olahraga Nasional atau PON Papua, karena kasus Covid-19 di Kota Jayapura sudah menurun.

“PON Papua ini, bisa saja saya tambah jam aktivits masyarakat, karena kasus baru makin turun dan tingkat kesembuhan sudah 96 persen,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (15/4/2021).

Read More

Dikatakan Tomi Mano, Pemerintah Kota Jayapura sudah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2021 tentang pembatasan aktivitas masyarakat untuk memutus penyebaran Covid-19. Masyarakat hanya boleh beraktivitas termaksud pengelola usaha hanya sampai pukul 10 malam.

“Penambahan jam aktivitas masyarakat mulai Mei atau Juni sampai pukul 12 malam. Jadi, ekonomi jalan dan aktivitas penanganan kesehatan juga jalan,” ujar Tomi Mano.

Menurut Tomi Mano, saat pelaksanaan PON di Papua, khususnya di Kota Jayapura, ribuan warga dari luar daerah akan datang, untuk bertading maupun menonton pertandingan.

“Saya imbau pelaku usaha seperti bar, hotel, restoran, rumah makan, dan cafe tetap mematuhi jam beraktivitas. (Semua karyawan) harus divaksin, namun tetap mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak penularan korona tidak melonjak lagi,” kata Tomi Mano.

“Ro/Rt kita sekarang sudah 0,65 persen. Ini harus tetap dijaga, jangan sampai naik lagi. Penambahan jam aktivitas yang akan diberlakukan Mei atau Juni karena sebagian besar masyarakat sudah sadar menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Baca juga: PON Papua, Dinkes Kota Jayapura minta pengiriman vaksin diprioritaskan

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dr. Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan pemberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat di masa pandemi berjalan dengan baik.

“Tingkat penularan virus korona selama pembatasan aktivitas masyarakat antara 6-10 orang per hari. Jumlah ini menurun jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan pembatasan. Penularan paling banyak sampai 40 orang per hari,” ujar Antari.

Antari berharap saat dilakukan pelonggaran aktivitas Mei nanti, warga tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mengurangi aktivitas di luar rumah, serta rajin mencuci tangan pakai sabun.

“Menjaga pola hidup sehat dan rajib berolahraga sehingga tetap menjaga imun tubuh agar tidak mudah sakit. Salah satunya tidak terpapar Covid-19. Yang terpenting lagi, warga harus divaksin sehingga mempercepat memutus penyebaran Covid-19 ini,” ujar Antari. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply