Pembangunan los sayur di Pasar Baru Youtefa butuh anggaran Rp2 miliar

papua-pasar-youtefa-kota-jayapura
Pasar Baru Youtefa yang berlokasi di samping Kantor BPOM Jayapura, Kotaraja-Abepura, Kota Jayapura, Papua - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura-Papua, Robert L. N. Awi, mengatakan dalam waktu dekat akan menambah fasilitas di Pasar Baru Youtefa di Kotaraja-Abepura untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan berbelanja.

“Tahun ini kami akan bangun los sayur. Anggarannya Rp2 miliar,” ujar Awi di Kantor Wali Kota Jayapura-Papua, Rabu (19/8/2020).

Read More

Dikatakan Awi, untuk merealisasikan rencana pembangunan los sayur tersebut, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura terus melakukan pembahasan secara intensif dengan Kementerian Perdagangan.

“Mudah-mudahan tahun ini teralisir dan bisa dimanfaatkan. Awal bulan depan kami sudah mulai pembangunan fisik,” jelas Awi.

Awi menambahkan,Pasar Baru Youtefa yang dibangun Pemerintah Kota Jayapura di atas lahan seluas lima hektar itu memiliki tiga blok, yaitu blok A untuk pedagang Mama-mama Papua, blok B untuk pedagang daging dan ikan termaksud tahu tempe dan telur, dan blok C untuk pasar pagi dari Koya dan Arso.

“Pasar Baru Youtefa lokasinya sangat representatif, bebas banjir, tidak kepanasan, dan bersih. Saya berharap para pedagang yang berjualan di Pasar Youtefa lama bisa pindah di Pasar Baru Youtefa,” ujar Awi.

Baca juga: Pasar Youtefa terbakar, pedagang disediakan pasar sementara

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Youtefa, Muh Thamrin Ruddin, menyambut baik rencana penambahan fasilitas di Pasar Baru Youtefa. Namun ia mengatakan proses pemindahan pedagang harus dilakukan serentak bukan secara bertahap.

“Kalau kelayakan bangunan saya pikir sudah oke, hanya saya kalau untuk dilakukan pemindahan (pedagang), saya pikir belum siap terutama pada fasilitasnya yang belum memadai. Pedagang juga mempertanyakan dari segi keamanan, dan terminal juga belum ada,” ujar Thamrin. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply