Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Jayapura, Provinsi Papua, Robert L.N. Awi, menegaskan akan memberikan sanksi kepada pedagang yang tidak mau pindah ke Pasar Baru Youtefa.
“Kalau mereka tidak mau masuk ke pasar baru (yang sudah mengambil nomor undian lapak), maka kami batalkan dan kami serahkan kepada warga yang bersedia berjualan di Pasar Baru Youtefa,” ujar Awi, saat melakukan pengawasan pemindahan pedagang dari pasar lama ke pasar baru, Selasa (8/12/2020) malam.
Dikatakan Awi, seluruh fasilitas di Pasar Baru Youtefa bisa menampung semua pedagang di pasar lama sehingga tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat.
“Sampai hari ini, yang dikeluhkan pedagang tentang fasilitas, tapi saya khawatir mereka (pedagang) tidak pernah masuk atau datang ke pasar baru. Jumlah pedagang di pasar baru yang sudah terdata ada 1.100 orang,” ujar Awi.
Awi menambahkan pedagang yang masih membandel tidak mau pindah ke Pasar Youtefa Baru adalah para pedagang di pasar pagi. Meski tidak semuanya, pedagang diimbau untuk mendukung program pemerintah.
“Pembeli pasti datang, jangan takut kalau tidak laku karena pembeli datang dimana pedagang itu jualan. Saya harapkan kerjasama semua pedagang demi kebaikan kita semua,” ujar Awi.
Baca juga: Pemkot Jayapura diminta benahi pengelolaan Pasar Baru Youtefa
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, mengimbau pedagang supaya tidak bandel karena untuk kebaikan bersama, yaitu pedagang mendapatkan pasar layak dan pemerintah merealisasikan program.
“Pedagang jangan main kucing-kuncingan dengan petugas kami. Harus serius pindah dalam rangka menertibkan dan mengatur pedagang. Jangan lagi kami paksa-paksa pindah. Tolong kerjasamanya. Kalau pedagang tidak mau diatur, maka pemerintah berikan tindakan tegas,” ujar Rustan.
Rustan menambahkan pemindahan pedagang ke Pasar Youtefa Baru karena pasar lama sering terjadi banjir, kebakaran, dan pencurian.
“Kami berharap di pasar baru ini, lebih tertib dan aman. Bahkan tempat sudah disiapkan dengan baik, apalagi yang mau disalahkan, apalagi yang mau dipersulit,” ujar Rustan. (*)
Editor: Dewi Wulandari