Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jace Mano, mengatakan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan produksi sampah.
“Rata-rata sampah yang kami angkut selama pandemi ini ada 350 ton, padahal sebelum pandemi kami angkut 313 ton. Ada peningkatan,” ujar Jace Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (21/5/2021).
Menurut Mano, meningkatnya produksi sampah di ibukota Provinsi Papua ini, didominasi sampah rumah tangga, yang seharusnya berkurang karena warga lebih banyak beraktivitas di rumah.
“Meningkat 10 hingga 15 persen produksi sampah harian yang dibuang warga di tempat-tempat penampungan sampah sementara atau bak sampah yang kami sebar di wilayah Kota Jayapura sebanyak 50 bak sampah,” ujar Mano.
Mano berharap agar warga tidak membuang sampah tidak pada tempatnya terutama di pinggir jalan, karena dapat mengotori kota. Apalagi ibukota Provinsi Papua ini sudah meraih penghargaan Adipura sebanyak tujuh kali.
“Kalau warga membuang sampah sampah di tempatnya atau di bak sampah, maka memudahkan kami untuk membersihkan dan mengangkutnya untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir,” ujar Mano.
Baca juga: Pandemi belum berakhir, tokoh agama diminta sosialisasikan prokes
Sementara itu, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengimbau petugas kebersihan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara koordinator wilayah dan koordinator lapangan supaya sampah terangkut.
“Misalnya, truk pengangkut sampah di wilayah Entrop bermasalah atau rusak, maka sopir truk yang biasanya mengangkut sampah di wilayah Hamadi atau Argapura segera mengambil dan membuangnya ke TPA,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, petugas kebersihan yang jumlahnya mencapai 800 orang lebih, tetap menjaga kebersihan di wilayah kerjanya masing-masing.
Tomi Mano menambahkah di masa pandemi Covid-19 ini, warga tetap membuang sampah pada tempatnya sehingga memudahkan petugas pengangkut dan petugas kebersihan membersihkan sampah.
“Mari kita bersama-sama menjaga kota ini supaya bersih, indah dipandang mata, nyaman. Kalau buang sampah sembarangan tentu saja akan menimbulkan bencana banjir dan membuat lingkungan sekitar kita tidak sehat,” ujar Tomi Mano. (*)
Editor: Dewi Wulandari