Penerapan new normal, pasokan komoditas pangan di hotel dan restoran akan kembali normal

papua-petani-sayur-kota-jayapura
Seorang petani sayur di Jalan Baru Pasar Youtefa, Kota Jayapura-Papua sedang memanen sayur kangkung - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua, Syahril Hasan, mengatakan pandemi Covid-19 tak hanya menghantam sektor perhotelan dan restoran tapi juga permintaan sejumlah komoditas pangan.

“Penerapan new normal akan membuat pasokan komoditas pangan di hotel dan restoran kembali normal. Kalau hotel dan restoran tidak berjalan normal, sangat berdampak kepada petani sayur, nelayan, dan peternakan,” ujar Syahril, saat ditemui Jubi di salah satu hotel di Kota Jayapura-Papua, Jumat (24/7/2020).

Read More

Menurut Syahril, permintaan hotel dan restoran terhadap komoditas pangan seperti sayur, telur, dan ayam cukup banyak sehingga sangat membantu penjualan pedagang.

“Lebih cepat lebih bagus (new normal) untuk pemulihan ekonomi, namun dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujar Syahril.

Dikatakan Syahril, permintaan sejumlah komoditas pangan tersebut akibat sepinya tamu yang datang ke hotel maupun restoran.

“Karena kebijakan-kebijakan pemerintah untuk melarang kegiatan berkumpul maka sudah pasti akan menurunkan tingkat hunian hotel,” ujar Syahril.

Baca juga: Genjot okupansi hotel dengan penerapan protokol kesehatan

Syahril berharap geliat ekonomi kembali menggelora di Papua khususnya di Kota Jayapura sehingga semua sektor bisa beraktivitas dengan seperti sedia kala tanpa harus takut terkena penyakit virus korona.

“Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, karena kami lebih mengutamakan kesehatan dibandingkan keuntungan yang akan kami dapat,” ujar Syahril.

Supplier sekaligus Ketua Gabungan Kelompok Tani di Koya Barat, Distrik Muara Tami, Suparto, mengatakan penurunan permintaan hotel dan restoran terhadap komoditas pertanian dalam sehari mencapai 70 persen.

“Permintaan sayur sekarang sepi. Kalau normalnya biasanya dilakukan dua hari sekali. Selama (pandemi)  Covid-19 ini sudah jarang, apalagi kunjungan tamu di hotel dibatasi. Ya, harapannya supaya permintaan sayur kembali normal lagi,” ujar Suparto. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply