Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Provinsi Papua, Matheys Sibi, mengatakan nelayan mampu meningkatkan perekonomian mereka dengan melakukan ekspor ikan tuna hingga ke Jepang.
“Ada nelayan binaan kami. Hasil tangkapan mereka sudah diolah menjadi tuna loin dan menjadi pasar ekspor ke luar negeri, salah satunya Jepang,” ujar Sibi di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (21/5/2021).
Dikatakan Sibi, sebelum dipasarkan ke Jepang, ikan tuna hasil tangkap nelayan diolah menjadi tuna loin, yang sudah di-fillet lalu dikirim ke perusahaan luar Papua, seperti Makassar dan Bali.
“Sekali kirim mulai dari 500 hingga 1.000 kilogram tuna loin (setiap hari). Nelayan yang terlibat ada satu kelompok. Jumlahnya sebanyak 30 orang. Sudah berjalan empat tahun. Untuk pengiriman tuna loin sementara ini satu kelompok saja,” ujar Sibi.
Untuk biaya pengiriman, dikatakab Sibi, ditanggung buyer atau pembeli dari luar negeri melalui perusahaan pemasok di Makassar dan Bali.
“Jadi, ketika harga pas, buyer membeli sekaligus menanggung biaya pengiriman. Saat ini pengiriman terkendala karena naiknya biaya pengiriman oleh maskapai penerbangan. Dulunya itu, Rp15 ribu per kilogram tapi sekarang naik Rp30 ribu sampai Rp38 ribu per kilogram,” ujar Sibi.
Sibi menambahkan agar nelayan asli Papua khususnya di Kota Jayapura bisa membentuk kelompok ekspor ikan tuna loin, pembinaan dan pelatihan terus dilakukan. Terutama membekali nelayan dengan pengelolaan keuangan dan ekspor.
“Supaya nelayan kami bisa memenuhu kebutuhan hidupnya sehari-hari, memiliki daya saing dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Kami juga berikan bantuan kapal dan alat-alat tangkap ikan,” ujar Sibi.
Baca juga: Nelayan di Kota Jayapura terdampak pandemi dan cuaca ekstrem
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, meminta Dinas Perikanan untuk melakukan pendataan. Lalu, diberikan pelatihan dan pendampingan hingga menjadi mandiri.
“Potensi perikanan di Kota Jayapura ini sangat melimpah. Namun, bila tidak dikelola dengan baik maka habis dimanfaatkan orang-orang luar yang ingin mencari kesejahteraan diri sendiri,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano berharap kelompok nelayan pegiat produksi ikan tuna loin yang berkualitas ekspor terus bertambah sehingga meningkatkan kesejahteraan nelayan asli Papua,” ujar Tomi Mano. (*)
Editor: Dewi Wulandari