Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Komunitas lintas agama di Kota Jayapura, akan melaksanakan halal bi halal pada Sabtu, 19 Juni 2021, bertempat di Hotel Horison Ultima Entrop Jayapura.
Ketua pantia halal bi halal, Nikolaus Kondomo, mengatakan kegiatan ini dapat diikuti masyarakat umum secara virtual secara live streaming mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19.
“Halal bi halal lintas agama ini merupakan hasil kerjasama dengan MUI, Persekutuan Gereja-gereja Papua, dan FKUB Papua,” ujar Kondomo kepada wartawan usai rapat panitia, Rabu (16/6/2021).
Kondomo yang juga menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Papua, mengatakan halal bi halal dapat mengukuhkan harmonisasi umat di Bumi Cenderawasih khususnya di Kota Jayapura.
“Papua sejak dulu di kenal sebagai tanah damai, kerukunan antar umat beragan selalu dijaga meski semakin pesatnya perkembangan pembangunan saat ini,” ujar Kondomo.
Menurut Kondomo, dengan menggelar kegiatan positif seperti halal bi halal dapat menjaga kerukunan umat beragama untuk mewujudkan Papua tetap damai dan merajut kebersamaan serta moderasi beragama di Bumi Cenderawasih dalam bingkai NKRI.
“Kami tetap menjaga kedamian dan kerukunan. Adanya kegiatan ini bisa berdampak positif pada masyarakat. Rencananya Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan dan akan dihadiri oleh kepala daerah,” ujar Kondomo.
Baca juga: Tokoh agama berkontribusi merawat kerukunan umat
Sekretaris umum panitia halal bi halal, Faisal Saleh, mengatakan kegiatan ini merupakan program dari MUI Papua terkait kerukunan umat beragama dengan tujuan membangun komunikasi semua umat beragama.
“Halal bi halal atau bermaaf-maafan merupakan tradisi masyarakat Indonesia berupa acara pertemuan atau perkumpulan, yang biasanya diadakan di sebuah tempat seperti auditorium, aula, dan sebagainya oleh sekelompok orang,” ujar Faisal.
Bukan hanya bermaaf-maafan, lanjut Faiasal, tradisi ini mempunyai berbagai manfaat kebaikan bagi siapa pun yang mengerjakan, seperti mempererat tali persaudaraan dan saling bersilaturahim. (*)
Editor: Dewi Wulandari