Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Nabire, Provinsi Papua, Pendeta Yunus Mbaubedari, minta seluruh lapisan masyarakat di Nabire untuk mempercayakan seluruh proses sengketa pilkada di daerah itu kepada para hakim di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kita harus bersyukur walaupn berjalan di tengah perbedaan tapi Pilkada Nabire akhirnya dapat dilalui dengan damai. Apapun hasilnya nanti, kita percaya bahwa itu sejalan dengan doa kita karena selalu kita meminta kepada Tuhan. Masyarakat harus tetap tenang, apapun keputusan MK,” ujar Pdt Mbaubadari di Nabire, Provinsi Papua, Minggu (14/2/2021).
Untuk itu, Pendeta Mbaubedari minta agar apapun keputusannya dari MK adalah sejalan dengan doa yang dipanjatkan kepada Yang Kuasa. Karena umat selalu meminta kepada Tuhan memberikan kepada umat hikmat dan kemampuan untuk menerima segala hasil dari keputusan yang akan diambil.
Misalkan, ungkapnya, satu keputusan bertentangan dengan keingian, harus tetap tenang berdoa bahwa inilah yang Tuhan kehendaki. Sebab apabila kita tidak menerima dan melakukan tidakan yang tidak terpuji dan merugikan diri sendiri dan orang lain maka tidak menutup kemungkinan akan berhadapan dengan hukum.
“Maka ini sama halnya dengan kita tidak percaya dengan doa yang kita panjatkan. Artinya kita juga tidak percaya kepada Tuhan atas kuasa dan kehendakNya,” ungkapnya.
Untuk itu, sebagai tokohagama Kristen ia meminta khususnya kepada umat kristiani untuk siap menerima hasil keputusan MK apapun hasilnya.
Mengingat, hari Minggu (14/2/2021), gereja telah memasuki masa kesengsaraan wafatnya Tuhan Yesus mulai pekan ini, untuk itu umat diminta tidak ikut-ikutan menyampaikan karena Yesus sengsara maka umatpun harus sengsara.
“Tidak ada untungnnya melakukan tindakan tidak terpuji. Yesus bilang, lebih baik kita menderita untuk satu kebenaran daripada menderita karena satu kesalahan. Sebab menderita karena suatu kebenaaran sudah pasti ada hikmatnya dan ada berkatnya. Dan menderita karena ketidakbenaran justru akan membuat kita lebih menderita,” ujar Pdt Mbaunedari.
Apapun dan siapapun dari ketiga kandidat yang akan diputuskan nantinya, kata Pendeta Mbaunedari, seluruh masyarakat harus mendukung.
“Jadi cukup kita menderita karena pandemic Covid-19, jangan menderita lagi karena ulah kita sendiri misalnya,” pesan pdt Mbaubedari.
Baca juga: Ketua Bawaslu Papua: Pergantian Ketua Bawaslu Nabire tak ada kaitan dengan Pilkada
Terpisah, anggota FKUB Nabire, Pendeta Mordekhai Oilla, mengatakan siapapun Bupati Nabire mendatang adalah bupati seluruh masyarakat di kabupaten di ‘leher’ pulau Papua ini. Sekalipun pada pilkada lalu berbeda-beda pilihan. Umat KINGMI di Nabire perlu mendukung pemerintahan bupati terpilih untuk bersama-sama membangun Nabire, apapun keputusan MK nantinya.
“Jadi jangan sampai ikut tindakan-tindakan yang nantinya merugikan diri sendiri apabila calonnya tidak menjadi bupati,” tambah Ketua Klasis KINGMI Nabire ini. (*)
Editor: Dewi Wulandari