Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pandemi Covid-19 tak menghalangi kinerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Kota Jayapura, Papua, untuk melakukan tera ulang timbangan, alat ukur, dan takar untuk menjamin keakuratan alat timbang, sehingga antara pedagang dan pembeli tidak ada yang dirugikan.
“Kami tetap melakukan pelayanan tera ulang timbangan di kantor selama masa Covid-19 ini untuk mencegah kerumunan orang,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Kota Jayapura, Reynold A. Korwa, di Kantor Wali Kota Jayapura-Papua, Senin (10/8/2020).
Dikatakan Korwa, tera ulang timbangan agar memberikan kenyamanan dan jaminan kepada warga sebagai konsumen saat berbelanja kalau ukuran, timbangan, dan takaran yang digunakan sudah sesuai standar.
“Jadi, alat ukur timbangan yang datang kami semprot dulu dengan cairan disinfektan dan dibiarkan selama satu hari, setelah itu baru kami kerjakan,” ujar Korwa.
Dikatakan Korwa, meski melakukan pelayanan tera tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga tidak menjadi klaster atau sumber penyebaran korona saat tera ulang dilakukan.
“Selama pandemi Covid-19 ini berakhir, baru kami aktif lagi lakukan tera di lapangan. Yang datang melakukan tera di kantor adalah para pedagang di pasar tradisional, pasar modern, kios, dan toko,” jelas Korwa.
Korwa berharap masyarakat pedagang datang melakukan tera ulang alat ukur, takar, dan timbangan yang sudah digunakan bertahun-tahun sehingga pembeli merasa puas dengan keakuratan hasil timbangan atas barang yang dibeli.
“Setiap hari yang datang (untuk) tera ulang di kantor paling banyak ada enam orang. Dari Januari-Agustus 2020 sudah ada 120 pedagang yang lakukan tera. Para pedagang yang lalai melakukan tera ulang diberikan sanksi jika membandel karena merugikan pembeli,” ujar Korwa.
Baca juga: Kasus korona di Kota Jayapura juga ditemukan pada orang tanpa gejala
Salah seorang pedagang komoditas pertanian di Pasar Hamadi, Kota Jayapura-Papua, Lailatul, mengatakan bila jarum penunjuk timbangannya sudah tidak akurat segera diganti dengan yang baru.
“Saya bersyukur selama tera ulang timbangan dilakukan lagi di 2019 saya sudah tidak lagi ganti-ganti timbangan karena kalau sudah tidak akurat timbangan saya langsung saya perbaiki,” ujar Lailatul.
Menurut Lailatul, sangat tidak baik mengurangi timbangan karena berdosa. Untuk menjaga keakuratan barang yang dibeli pembeli dia selalu mengutamakan timbangan yang pas.
“Supaya pembeli tidak dirugikan. Kalau saya selalu menjaga timbangan supaya pas, kadang saya lebihkan,” ujar Lailatul. (*)
Editor: Dewi Wulandari