Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Di masa pandemi Covid-19 permasalahan sampah menjadi sangat kronis dengan adanya beban tambahan dari rumah tangga akibat pembatasan aktivitas di luar rumah.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Papua, selama pandemi Covid-19 sampah rumah tangga bertambah 10 persen atau dari 31 ton menjadi 36 ton atau 40 dumptruck setiap harinya yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Data tahunan mencapai 92 ribu ton lebih jumlah timbunan sampah. Sementara, yang bisa diproses di TPA ada 67 ribu ton lebih atau 78,55 persen yang sudah dilakukan pengelolaan, yang diangkut dari TPS atau bak sampah.
“Program kebijakan strategi pemerintah kota dalam penanganan sampah di masa pandemi ini, dengan meningkatkan penanganan sampah rumah tangga,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Dolfina Jece Mano, di Jayapura, Sabtu (26/2/2022).
Dikatakan Jece Mano, strategi tersebut dituangkan ke dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus agar melakukan pemilahan sampah bernilai ekonomi sebelum dibuang ke bak sampah.
“Kami juga mengajak masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya, karena masih banyak sampah berupa timbunan yang tidak diangkut petugas, karena masih membuang di luar bak sampah,” ujar Jece Mano.
Menurut Jece Mano, sampah adalah sisa kegiatan manusia setiap melakukan aktivitas sehari-hari, seperti sampah padat (plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur), organik (membusuk), anorganik (sulit membusuk), sampah cair (sampah dari toilet, bekas cucian).
“Untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan dari sumbernya mulai dari hulu ke hilir, dengan cara pengurangan dan penanganan sehingga tidak menimbulkan permasalah yang diakibatkan, seperti banjir,” ujar Jece Mano.
Dikatakan Jece Mano, dengan meningkatkan pemanfaatan sampah rumah tangga di masa pandemi Covid-19 sekaligus mengajarkan masyarakat agar mengubah perilaku dengan harapan tidak membuang sampah sembarangan.
“Untuk itu, perlu dilakukan penanganan secara komprehensif dan terpadu agar memberikan manfaat bagi masyarakat [bisa didaur ulang agar bernilai ekonomi] dan lingkungan yang sehat, bersih, dan bebas dari pencemaran,” ujar Jece Mano.
Baca juga: Wali Kota Jayapura minta akses ke lingkungan diperketat
Sebelumnya, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengatakan, penanganan sampah rumah tangga sangat penting dilakukan. Hal ini, agar mengurangi volume sampah, baik di TPS maupun TPA.
“Mari kita jaga kota ini sebagai rumah kita agar tetap bersih, nyaman, dan indah sehingga menghasilkan lingkungan yang sehat. Kota Jayapura tempat kita mencapai makan dan minum, dan sebagai tempat tinggal, maka itu harus dijaga,” ujar Tomi Mano.
Selain itu, Wali Kota Tomi Mano juga mengajak masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas penebangan pohon sembarangan, terutama di daerah lereng-lereng gunung karena air yang turun tidak ada penghalangnya sehingga mengakibatkan banjir dan longsor.
“Sampah yang dikelola dengan baik menghindarkan kita dari bencana, bukan hanya di darat tapi juga di laut. Untuk itu, kelola sampah dengan baik dan buanglah pada tempatnya demi kabaikan kita semua,” ujar Tomi Mano. (*)
Editor: Dewi Wulandari