Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan masih akan melakukan survei untuk pemberlakukan proses belajar mengajar di sekolah agar sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
“Saya minta Dinas Pendidikan melakukan survei data secara akurat terkait dengan empat siap, yaitu apakah sekolah siap, guru, siswa, dan orangtua,” ujar Tomi Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Papua, Selasa (5/1/2020).
Menurut Tomi Mano, meski dua dari lima distrik di ibukota Provinsi Papua tersebut masuk dalam zona hijau atau tingkat kesembuhan 96 persen, namun perlu kehati-hatian dan ketelitian dalam pemberlakukan sekolah tatap muka.
“Kalau dari empat ini salah satunya tidak mendukung maka proses pembelajaran untuk tatap muka tidak akan berjalan di Kota Jayapura walaupun ada dua distrik yang zona hijau,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan Tomi Mano, pemberlakukan sekolah tatap muka sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang akan memberlakukan pada 2021.
“Harus mengacu pada surat Kemenedikbud sehingga tidak ceroboh karena masih dalam situasi pandemi. Secepatnya melakukan survei untuk TK, PAUD, SD, SMP, kalau sudah siap barulah diberlakukan belajar tatap muka,” ujar Tomi Mano.
Baca juga: Wali Kota Jayapura minta Bank Papua segera cairkan dana Persipura
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Fachruddin Pasolo, mengatakan masih harus mengadakan pertemuan dengan semua kepala sekolah di setiap satuan pendidikan, dan komite sekolah untuk membicarakan kesiapan pemberlakukan belajar tatap muka.
“Intinya kami siap memberlakukan belajar tatap muka tapi kami masih menunggu kebijakan dari pimpinan dalam hal ini Bapak Wali Kota Jayapura,” ujar Pasolo.
Dikatakan Pasolo, jauh-jauh haru sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada kepada guru dan peserta didik, apabila sekolah tatap muka diberlakukan di masa pandemi Covid-19 tetap mengacu pada protokol kesehatan.
“Semua ini keselamatan dan kesehatan guru dan siswa. Sekolah sudah siap. Harapan saya sekolah tidak menjadi klaster baru penyebaran virus korona,” ujar Pasolo.
Pasolo menambahkan penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir harus dilaksanakan agar terhindari dari bahaya Covid-19. (*)
Editor: Dewi Wulandari