Klaster pelabuhan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kota Jayapura

Rapid test antigen di pelabuhan Jayapura, Papua
Satgas Penanganan Covid-19 saat melakukan rapid test antigen kepada penumpang yang turun di Pelabuhan Jayapura - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Lonjakan kasus Covid-19 atau virus korona di Kota Jayapura terus terjadi. Hingga pekan kedua Juli 2021, Satgas Penanganan Covid-19 di ibukota Provinsi Papua tersebut mencatat sudah ada 10 ribu lebih warga yang terpapar virus korona.

“Bulan Juli orang yang masuk lewat pelabuhan, 72 persen positif Covid-19. Setiap hari dari 1.300 penumpang yang datang,” ujar Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (14/4/2021).

Read More

Dikatakan Tomi Mano, melonjaknya kasus positif Covid-19 itu disebabkan oleh banyaknya warga dari luar Papua yang datang atau masuk ke ibukota Provinsi Papua ini.

“Itu orang yang pulang dari merayakan hari raya Idulfitri. Naiknya sangat drastis. Kami tidak bisa mengetahui lewat bandara,” ujar Tomi Mano.

Akibat dari melonjaknya kasus positif Covid-19 tersebut, dikatakan Tomi Mano, Ro/Rt ikut naik dari 0,7 persen pada Mei-Juli, naik 1,38 pada Juli 2021.

“Kami sudah menyurati Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk menutup sementara pelabuhan dan bandara untuk mencegah penyebaran Covid019 semakin meluas,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano berharap warga mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air, menjauhi kerumunan, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan menjaga kesehatan.

“Supaya kita bisa menurunkan angka penyebaran Covid019 ini, dan sekaligus mencegah warga tidak terpapar Covid-19. Mari satu hati menjaga Kota Jayapura sebagai honai, sebagai rumah kita bersama. Kami terus melakukan pengawasan dan sosialisasi,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: Tujuh RS rujukan Covid-19 di Kota Jayapura penuh

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan penyebab meningkatnya zona merah di Kota Jayapura karena akses masuk orang melalui bandara dan pelabuhan meningkat drastis.

“Klaster pelabuhan penyumbang paling banyak paparan Covid-19 sehingga harus dilakukan pengetatan untuk mencegah Kota Jayapura zona merah secara keseluruhan,” ujar Antari.

Antari menjelaskan selama dua minggu melakukan operasi yustisi di Pelabuhan Jayapura terhadap penumpang yang datang atau 10.300 orang penumpang turun diambil sampel 10 persen atau 1.300 orang.

“Dari penumpang turun sebanyak 10.300 orang tersebut, maka kami temukan 130 orang yang positif dari 10 persen itu, dan rata-rata penumpang bukan penduduk Papua tapi baru datang dari luar Papua,” ujar Antari. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply