Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura-Papua, Benhur Tomi Mano, mengaku terus melakukan penataan kepada petugas kebersihan mulai dari darat dan laut agar Kota Jayapura terlihat bersih dan nyaman.
Bahkan para petugas kebersihan sudah diberikan Alat Pelindung Diri dan peralatan serta fasilitas memadai demi memacu semangat kerja mereka dalam mengawal kebersihan di Kota Jayapura.
Namun sebanyak 843 petugas kebersihan, mulai dari buruh sapu, babat, penyisiran, dan buruh di Tempat Pembuangan Akhir, dinilainya masih kurang memuaskan dalam melaksanakan pekerjaan.
“Saya belum puas, kota ini masih kotor, tidak sebanding dengan jumlah orang yang kerja, dengan semua peralatan dan kebutuhan yang saya berikan, tapi timbal balik yang diberikan tidak ada sama sekali,” ujar Tomi Mano, usai memberikan bantuan sembako kepada petugas kebersihan di Kantor Wali Kota Jayapura-Papua, Rabu (8/7/2020).
Menurut Tomi Mano, jalan-jalan protokol masih terlihat kotor. Berdasarkan pantauannya setiap hari, banyak sampah yang terlambat diangkut, seperti di daerah Cigombong hingga Kotaraja masih terlihat kotor.
“Kekecawaan saya yang kedua, laut masih kotor, padahal sudah dikasih jaring sampah. Teluk Humbolt dan pelabuhan juga masih kotor. Kalau kamu tidak mau kerja, masih ada orang yang mau kerja, jangan alasan macam-macam,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano mengingat petugas kebersihan terutama buruh sapu agar sampahnya jangan dibuang ke dalam selokan karena berpotensi menimbulkan banjir, sebab tidak ada aliran air ke tempat pembuangan, buruh penyiriran tidak terlambat mengangkut sampah, dan buruh babat jangan babat rumput sampai kelihatan tanah.
“Di tempat lain tidak ada, hanya di Kota Jayapura ini saja, maka itu buat saya tersenyum dengan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya supaya tahap ketiga diberikan lagi bantuan. Saya minta buat saya senang saat melakukan pemantauan. Saya lakukan ini semua karena kota ini milik kita bersama,” ujar Tomi Mano.
Tak lupa Tomi Mano menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada petugas kebersihan, karena Kota Jayapura sudah enam kali meraih Piala Adipura.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura, Ketty Kailola, mengaku kurang maksimal dalam melaksanakan pengawasan atau pemantauan di lapangan.
“Teguran ini menjadi motivasi agar kami terus terinspirasi untuk melakukan pengawasan. Kami juga melakukan evaluasi kepada petugas kami, bila tidak masuk kerja selama tiga hari pertama kami berikan teguran. Jika masih ulang, langsung kami berhentikan. Harus siap membersihkan laut dan darat,” ujar Ketty. (*)
Editor: Dewi Wulandari