Pemkot Jayapura khawatirkan penyebaran korona fase kedua

papua-wawali-jayapura-pantai-hamadi
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, saat memantau aktivitas masyarakat di Pantai Hamadi, Kota Jayapura-Papua, Minggu (23/8/2020) - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Seiring pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Diperluas Diperketat (PSDD) di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Jayapura, Papua khawatir terjadi penyebaran korona fase kedua, salah satunya di lokasi objek wisata pantai.

“Kenapa khawatir di pantai ini karena dibuka bebas maka muncul nanti klaster baru. Itu kami khawatirkan sekali dan sangat berbahaya,” ujar Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, di Pantai Hamadi, Kota Jayapura-Papua, Senin (24/8/2020).

Read More

Dikatakan Rustan, akumulasi warga yang tertular korona sudah mencapai dua ribu lebih sehingga warga diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran korona di Kota Jayapura, seperti memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

“Itu artinya bahwa pandemi Covid-19 ini masih ada, belum selesai, sehingga kami minta warga tetap waspada dan hati-hati karena sekarang terjadi transmisi lokal atau penularan antar penduduk di kota ini,” ujar Rustan.

Baca juga: Pantai Hamadi mulai dipadati pengunjung

Dikatakan Rustan, Pemerintah Kota Jayapura, Papua tak bisa melarang warga untuk menikmati keindahan alam di objek-objek wisata pantai. Namun warga yang berkunjung ke tempat wisata harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Meski masih dalam pandemi Covid-19, keinginan warga untuk mendatangi pantai terus mengalir. Apalagi akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu, di Pantai Hamadi misalnya, parkiran kendaraan memadati badan jalan. Para pengendara kendaraan bermotor harus mengurangi kecepatan laju kendaraan karena macet.

“Kalau bukan diri sendiri yang menjaga siapa lagi. Untuk itu mari sama-sama mendukung pemerintah dan gugus tugas dalam memutus penyebaran virus korona. Kalau sampai tidak disiplin pasti akan menciptakan penularan baru,” ujar Rustan.

Diakui Rustan, rumah sakit sudah penuh dengan warga yang terinfeksi korona. Dokter dan para petugas medis sudah jenuh. Masyarakat pun sudah jenuh diminta berdiam diri di rumah.

“Dengan dibukanya akses ini, sudah bisa beraktivitas, maka mari kita bersatu melawan Covid-19 ini. Jangan kita diprovokasi hal-hal yang hoaks karena bisa merugikan masyarakat sendiri,” ujar Rustan.

Terpisah, seorang pengunjung di Pantai Hamadi, Kota Jayapura-Papua, Krisya, mengaku tidak takut dengan korona sebab hanya menghalangi aktivitasnya seperti berwisata di pantai.

“Kalau saya berdiam diri di rumah, aktivitas saya terhambat. Pekerjaan saya tidak bisa saya kerjakan dan saya tidak dapat gaji. Mumpung lagi liburan, saya ke pantai bersama teman-teman,” ujar Krisya.

Pengunjung lainnya, Newipa, mengaku selama mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Saya percaya ada virus korona tapi kalau saya tidak keluar rumah untuk kerja dan jalan-jalan, saya juga stres. Saya mau mau cari pemandangan dan bersantai saja di pantai,” ujar Newipa. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply