Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kepala Badan pengelola Pendapatan Daerah atau Bappenda Kabupaten Jayapura, Theophilus Tegay menyatakan semua staf eselon III dan eselon IV Bappenda tidak maksimal bekerja. Ia menyatakan para staf itu harus segera diganti.
Hal itu dinyatakan Tegay saat ditemui di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (24/6/2021). Menurutnya, staf yang harus segera diganti itu termasuk mereka yang menduduki jabatan Kepala Bidang.
Tegay mengaku para staf itu dinilai berkinerja buruk karena mengabaikan pekerjaan atau tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai tenggat waktu yang ditetapkan. Akibatnya, banyak jadwal pemungutan pajak dan retribusi yang tidak terselesaikan tepat waktu.
Baca juga: Retribusi dan pajak tidak sesuai, pengusaha di Kabupaten Jayapura mengeluh
“Beberapa hari lalu, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura mengunjungi Pelabuhan Depapre. Saya tugaskan Kepala Bidang Pajak dan Pendapatan untuk bersama-sama dengan anggota dewan. Hingga saat ini, laporan [hasil kunjungan itu] belum juga masuk,” ungkap Tegay mencontohkan.
Ia mengakui, kondisi itu berdampak kepada capaian target Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Jayapura. “Agar semua pekerjaan di kantor [Bappenda] berjalan dengan baik, semua staf saya yang menduduki jabatan esselon III dan IV harus diganti,” tegas Tegay.
Tegay menjelaskan sejumlah pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh staf tidak dikerjakan dengan tuntas, sehingga harus diambil alih pimpinan Bappenda. “Berbagai upaya sudah dilakukan, kami rapat evaluasi lima kali dalam seminggu. Pendekatan secara emosianal sudah saya lakukan dengan staf, tetapi tidak ada hasil terbaik yang diperlihatkan,” keluh Tegay.
Ia mencontohkan masalah retribusi parkir di Kabupaten Jayapura. “ Tukang parkir di Sentani, saat ini tidak tertata. Petugas, semuanya telah dilengkapi seragam, tetapi laporannya tidak sesuai. Kadang saya turun sendiri ke lapangan, untuk memberikan karcis parkir,” kata Tegay.
Baca juga: Retribusi parkir tepi jalan umum ditargetkan Rp1,3 miliar
Ia mengakui salah satu persoalan utama yang membuat kinerja stafnya rendah adalah ketidakmampuan para staf menerjemahkan tujuan dan kebijakan pimpinan. “Dengan limit waktu yang terus berjalan, dengan kondisi yang saat ini sedang dihadapi oleh daerah, minimal target yang ingin dicapai harus terlaksana,” katanya.
Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hanna Hikoyabi mengingatkan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya. Hikoyabi meminta ASN lebih mengutamakan tugas fungsinya sebagai abdi negara dari pekerjaan lain.
“Sah-sah saja ketika ada pekerjaan di luar tugas dan fungsi sebagai ASN. Akan tetapi, [ASN] tidak boleh melupakan tugas pelayanan kepada masyarakat. Abdi negara harus memiliki inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Ada buku kerja yang setiap hari harus diisi oleh setiap pegawai, datang ke kantor, apa saja yang dikerjakan. Buku tersebut harus ditanda tangani oleh pemimpin instasinya masing-masing,” kata Hikoyabi. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G