Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari, mengatakan kasus korona di Kota Jayapura-Papua, ditemukan dari orang tanda gejala sehingga angkanya terus melonjak.
“Sampai dengan tadi malam (Minggu) 9 Agustus 2020, data kasus korona (di Kota Jayapura) ada 1.885 kasus, dan sembuh 902 orang, meninggal 22 orang,” ujar Antari di Kantor Wali Kota Jayapura-Papua, Senin (10/8/2020).
Antari menjelaskan orang tanpa gejala adalah mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang yang sudah dinyatakan positif korona.
“Orang tanpa gejala kalau sudah negatif satu kali dengan PCR (berarti) sudah dinyatakan sembuh. Berbeda dengan sebelumnya, dua kali positif dan dua kali negative, baru dinyatakan sembuh,” ujar Antari.
Sekarang ada pedoman baru lagi, lanjut Antari, kalau bertemu orang dengan kasus yang positif Covid-19, yang tanpa gejala, dipantau tidak ada gejala selama 10 hari, maka sudah nyatakan sembuh.
Menurut Antari, dinamika korona terus berkembang, namun perkembangan di Kota Jayapura orang tanpa gejala juga ditemukan. Bahkan dalam satu keluarga, ada yang semua tertular korona.
“Sehingga kami tidak berani mengatakan bahwa yang tanpa gejala kalau tidak mematuhi syarat di rumah untuk isolasi mandiri. Kami mohon kerja samanya agar mau dirawat di Hotel Sahid,” ujar Antari.
Baca juga: Update 6 Agustus: 11 kasus baru, 1 pasien meninggal, dan 223 pasien Covid-19 sembuh
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru, mengimbau warga untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker setiap keluar rumah, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Kalau ada kasus yang meninggal gejalanya seperti apa, jangan sampai itu karena Covid-19. Kami berharap kalau ada yang sakit mohon segera dilaporkan ke puskesmas atau rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan,” ujar Rustan yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Jayapura. (*)
Editor: Dewi Wulandari